Selama dua hari, tepatnya dari jumat 23
hingga sabtu 24 september 2011, berlangsung SARASEHAN LITURGI di
Gereja Katolik Paroki Fransiskus Xaverius Sadohoa Kendari untuk
KEVIKEPAN SULAWESI TENGGARA WILAYAH DARATAN yang meliputi Paroki
Sadohoa, Mandonga, Unaaha dan Kolaka.
Sarasehan ini dibawakan oleh P. Bosco
Da Cunha, O. Carm (Sekretaris Eksekutif KWI) bersama P. Sani, MSC
(Ketua Komisi Kerasulan Kitab Suci, Liturgi & Katekik KAMS).
Sarasehan pada hari pertama, jumat 23
september 2011 dimulai pada pukul 18.30 WITA, dengan dipandu oleh Ibu
Evie, doa pembukaan dibawakan oleh P. Piet Madjina, Pr (Pastor Paroki
Kolaka). Sebelumnya, dibagikan kepada para peserta buku makalah
SARASEHAN LITURGI yang diterbitkan oleh Keuskupan Agung Makassar.
Nampak hadir, antara lain Vikep Sultra,
P. Mathius Bakolu, Pr, Pastor Paroki Mandonga P. Samson Bureny, Pr,
Pastor Paroki Sadohoa P. Marthin Solon, P. Isidorus Kaniu, Pr, P.
Albert Rua, Pr, para frater HHK, suster-suster JMJ serta umat dari
keempat paroki di Kevikepan Sua Daratan.
Setelah kata sambutan pembuka oleh
Pastor Paroki Sadohoa, P. Marthin Solon, Pr serta P. Sani, MSC (Ketua
Komisi Kerasulan Kitab Suci, Liturgi & Katekik KAMS), P. Bosco Da
Cunha, O. Carm memulai sarasehan Liturgi dengan menjelaskan makna
Liturgi bagi umat Katolik sebagai PUNCAK DAN SUMBER (FONS ET CULMEN)
segala dinamika hidup dan kegiatan Gereja. Sarasehan terdiri dari dua
sesi yang masing-masing sesi dimulai dengan penjelasan oleh P. Bosco
Da Cunha, O. Carm didampingi P. Sani, MSC dan kemudian dilanjutkan
dengan tanya jawab. Sesi pertama usai menjelang pukul 20.15 sesi
pertama berakhir untuk acara santap malam bersama di aula Paroki
Sadohoa selama kurang lebih 30 menit. Sesi kedua dimulai pada pukul
21.00 dan berakhir pada pukul 22.00 Wita.
Dalam penjelasan P. Bosco Dan Cunha,
ada tiga sumber pokok iman Katolik yaitu, KITAB SUCI, TRADISI dan
AJARAN RESMI GEREJA. Dan dalam setiap perayaan Liturgi, Allah
Tritunggal hadir secara NYATA dan KHUSUS untuk menjumpai kita,
berbicara dengan kita dan menggabungkan persembahan hidup kita dalam
satu kesatuan dengan kurban Kristus di altar. Imam memimpin perayaan
in persona Christi, capitis et pastoris, membawakan PRIBADI KRISTUS
sebagai pemimpim perayaan.
Di akhir sarasehan hari pertama,
kemudian diputuskan bahwa Sarasehan Liturgi hari kedua besoknya,
Sabtu 24 September 2011, jadwal Sarasehan berubah dari rencana semula
pukul 18.30 petang menjadi pukul 08.30 pagi hingga makan siang. Hal
ini dilakukan agar umat dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti Misa
Sabtu Sore.
Demikian Sarasehan hari pertama
berlangsung secara amat menarik, terutama dari banyaknya
informasi-informasi yang didapat khususnya dalam kegiatan Liturgi di
Gereja Katolik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar