Search by Google

PROMOSI

Kamis, 24 Desember 2015

NATAL SEKAMI PAROKI FRANSISKUS XAVERIUS KENDARI

SELAMAT NATAL & TAHUN BARU 2016

PASTOR, DEWAN PASTORAL beserta SEGENAP PENGURUS STASI dan RUKUN
PAROKI SANTO FRANSISKUS XAVERIUS
SADOHOA

mengucapkan

SELAMAT HARI NATAL
25 DESEMBER 2015

&

TAHUN BARU
1 JANUARI 2016

Kepada segenap umat Katolik dimanapun berada

Semoga Kasih Kristus senantiasa membawa damai kepada kita semua

Sabtu, 19 Desember 2015

JADWAL PELAYANAN MALAM TAHUN BARU & TAHUN BARU 2016

Kamis 31 Desember 2015 Pukul 19.00: Misa Tutup Tahun

Jumat 1 Januari 2016 Pukul 08.00: Misa Buka Tahun

Selasa, 15 Desember 2015

JADWAL PELAYANAN NATAL 2015

Kamis, 24 Desember 2015
Pukul 19.00 di Paroki Sadohoa oleh P. Willy Welle Pr
Pukul 19.00 di Stasi DKB V oleh P. Herman Panggalo Pr
Pukul 18.00 di Stasi Lapoa oleh P. John Gratias Pr
Pukul 19.00 di Stasi Wawo Indah oleh P. Junarto Timbang Pr

Jumat, 25 Desember 2015
Pukul 08.00 di Paroki Sadohoa oleh P. Willy Welle Pr
Pukul 08.00 di Stasi DKB I oleh P. Herman Panggalo Pr
Pukul 08.00 di Stasi SP I oleh P. John Gratias Pr
Pukul 08.00 di Stasi Wawo Indah oleh P. Junarto Timbang Pr
Pukul 12.00 di Stasi Baito oleh P. Herman Panggalo Pr
Pukul 12.00 di Stasi Rumbia oleh P. John Gratias Pr
Pukul 16.00 di Stasi Moramo oleh P. Willy Welle Pr
Pukul 18.00 di Stasi Punggaluku oleh P. Herman Panggalo Pr

Sabtu, 26 Desember 2015
Pukul 18.30 di Paroki Sadohoa oleh P. Junarto Timbang Pr

Minggu, 27 Desember 2015 PESTA KELUARGA KUDUS
Pukul 07.00 di Paroki Sadohoa oleh P. Herman Panggalo Pr
Pukul 09.30 di Stasi Anduonohu oleh P. Willy Welle Pr

Pukul 11.00 di Stasi Tanea oleh P. Herman Panggalo Pr

Rabu, 02 Desember 2015

TERIMA KASIH: GENSET TELAH SIAP TERPASANG

Sehubungan dengan pengadaan genset untuk gereja paroki, maka bersama ini disampaikan bahwa saat ini, genset dengan kapasitas 30 KVA atas sumbangan umat telah siap terpasang.

Terima kasih atas sumbangan yang telah diberikan dan dengan demikian, permohonan sumbangan untuk pengadaan genset telah ditutup.

SELAMAT PESTA PELINDUNG & ULANG TAHUN KE 49

SELAMAT MERAYAKAN
PESTA PELINDUNG
DAN
ULANG TAHUN KE 49
PAROKI
SANTO FRANSISKUS XAVERIUS
KENDARI

KEPADA SEGENAP UMAT PAROKI

PESAN SIDANG KWI 2015

SUKACITA INJIL
DALAM KELUARGA KATOLIK
Segenap Umat Katolik yang terkasih,
PADA tanggal 2 – 6 November 2015 telah berlangsung Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) IV dengan tema “Keluarga Katolik : Sukacita Injil. Panggilan dan Perutusan Keluarga dalam Gereja dan Masyarakat Indonesia yang Majemuk”. Peserta terdiri dari wakil-wakil umat, imam, biarawan/ biarawati dan para uskup dari seluruh Indonesia. Kita semua bersyukur karena sidang itu berlangsung dengan sangat baik, menjadi kesempatan untuk berdoa bersama, bersyukur, saling meneguhkan dan memperkaya kehidupan. Kita berterima kasih kepada semua peserta dan panitia yang telah terlibat dalam pelaksanaan SAGKI IV, termasuk saudara-saudari yang dengan tulus dan terbuka memberi kesaksian tentang sukacita, tantangan, dan perjuangan hidup berkeluarga.
Sesudah mengikuti SAGKI IV dan menyelesaikan Sidang Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) pada bulan November 2015, kami para Uskup ingin menyampaikan pesan, menyapa, dan mengajak seluruh umat Katolik Indonesia untuk menggemakan sukacita keluarga Katolik di tengah masyarakat dan zaman yang terus berubah dan menghadirkan berbagai macam tantangan yang baru.
Saudari/saudara yang terkasih,
Keluarga sebagai bentuk terkecil dari Gereja dipanggil dan diutus untuk mengambil bagian dalam karya keselamatan Allah. Keluarga merupakan pusat pewartaan iman serta pembinaan kebajikan dan kasih kristiani. Berkat sakramen baptis dan krisma yang diteguhkan oleh sakramen perkawinan, para orang tua diangkat menjadi guru pendidik, imam pengudus, dan gembala pemimpin bagi anak-anak. Di situlah keluarga Katolik menjadi tempat utama, di mana doa diajarkan, perjumpaan dengan Allah dialami dan disyukuri, iman ditumbuhkan, nilai kristiani serta keutamaan manusiawi ditanamkan.
Kebersamaan anak-anak dan orang tua dalam satu keluarga yang menghidupi kekudusan perkawinan dan keutuhan keluarga membuahkan sukacita melalui berbagai cara, misalnya dalam perjumpaan dengan Allah dalam kegiatan rohani, kebersamaan dalam kegiatan sehari-hari, dan relasi kasih yang saling meneguhkan dan memaafkan. Sukacita ini menjadi kekuatan untuk mengasihi Allah dan sesama melalui pelayanan tulus di dalam Gereja dan masyarakat. Kami bersyukur atas berbagai kesaksian nyata dan buah-buah sukacita Injil yang dibagikan oleh keluarga-keluarga Katolik.
Keluarga Katolik tidak jarang harus berjuang lebih untuk memperoleh sukacita karena berada dalam lingkungan yang penuh kesulitan, tantangan, dan bahkan ancaman seperti masalah ekonomi, situasi yang tidak selaras dengan nilai perkawinan Katolik (poligami, tingginya mas kawin), perkembangan media sosial yang menggantikan perjumpaan pribadi, serta pemujaan kebebasan dan kenikmatan pribadi. Di samping itu, ada kelemahan yang makin mempersulit hidup berkeluarga, seperti kekurang-dewasaan pribadi, kekerasan dalam rumah tangga, ketidak-tahuan tentang makna dan tujuan perkawinan Katolik, serta hidup dalam perkawinan tidak sah. Semua ini bisa membawa keluarga pada krisis iman dan perkawinan. Kami turut prihatin bersama dengan keluarga yang akhirnya tak mampu mempertahankan kesatuannya.
Perjalanan hidup berkeluarga yang semakin banyak tantangannya, membutuhkan pendekatan pastoral yang penuh belaskasih karena “Allah adalah kasih” (1Yoh 4: 8). Kita dipanggil untuk menunjukkan wajah Allah yang murah hati dan berbelas kasih melalui pelayanan, terutama kepada mereka yang paling lemah, rapuh, terluka, dan menderita.
Untuk itu kita semua diundang untuk melakukan pertobatan pastoral secara serentak dan menyeluruh sehingga dapat menanggapi persoalan keluarga secara tepat melalui reksa pastoral terpadu mulai dari persiapan perkawinan sampai pada pendampingan keluarga pasca nikah, termasuk pertolongan pada keluarga dalam situasi sulit. Kami, para uskup sadar akan kewajiban untuk melakukan pembaharuan pelayanan pastoral keluarga. Oleh karena itu, kita perlu membentuk, menghidupkan, dan memberdayakan komisi, lembaga, dan perangkat pastoral keluarga baik di tingkat KWI, keuskupan, maupun paroki melalui pelayanan murah hati dan penuh belas kasih. Kita juga perlu bekerja sama dengan para ahli dalam bidang-bidang yang menyangkut perkawinan dan hidup berkeluarga, dengan komunitas kategorial dan pemerhati keluarga, dengan lembaga swadaya masyarakat dan adat, serta lembaga keagamaan dan pemerintah.
Kita percaya bahwa dalam dan melalui keluarga, Allah membimbing anggotanya menuju kesempurnaan kasih dan kepenuhan hidup kristiani. Keluarga Katolik dipanggil untuk mewartakan sukacita Injil dengan kesaksian hidup dan k
epedulian kepada keluarga-keluarga lain sebagai wujud perutusan untuk turut memajukan Gereja dan menyejahterakan masyarakat. Kami berterima kasih kepada keluarga-keluarga Katolik yang karena kemurahan hatinya menjadi ladang subur bagi iman sekaligus persemaian utama bagi panggilan imam dan biarawan-biarawati.
Marilah kita saling menjaga satu sama lain sehingga keluarga Katolik dapat menghidupi kekudusan perkawinan dan keutuhan keluarga yang membawa sukacita Injil dan menjadi kesaksian nyata zaman ini. Marilah kita tekun berdoa kepada Tuhan agar keluarga-keluarga kita setia menjadi saksi kebaikan dan belas kasih Tuhan dalam dunia dan pada gilirannya menjadi bentara sukacita Injil dalam masyarakat Indonesia yang majemuk. Tuhan memberkati kita sekalian, keluarga-keluarga, dan komunitas kita dengan rahmat-Nya yang berlimpah.
Jakarta, 12 November 2015
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA, 
Mgr Ignatius Suharyo
K e t u a
Mgr Anton Subianto Bunjamin OSC
Sekretaris Jenderal

Sabtu, 28 November 2015

JADWAL MISA PESTA ULANG TAHUN KE 49

KAMIS, 3 DESEMBER 2015 Pukul 18.30: Misa Pesta Pelindung dan Hari Ulang Tahun Paroki Ke 49 Santo Fransiskus Xaverius

SEMINAR NUTRISI DAN KESEHATAN

Seminar "NUTRISI SEIMBANG, KESEHATAN OPTIMAL" akan diselenggarakan pada hari MINGGU 20 Desember 2015 setelah Perayaan Ekaristi. Pemateri Seminar ini adalah Dr. Marya Haryono, Sp. Gk bertempat di Aula Paroki. Diharapkan keikut-sertaan seluruh umat Paroki.

Kamis, 19 November 2015

SOSIALISASI MARRIAGE ENCOUNTER (ME)

Pada hari Kamis, 19 Nopember 2015 berlangsung Sosialisasi tentang Marriage Encounter (ME) oleh Pastor Marselinus Lolotandung Pr bersama tim ME dari Keuskupan Agung Makassar, Alexander Wilson dan Eddy. Sosialisasi ini diadakan di Aula Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kendari.

Diawali dengan doa pembukaan oleh P. Marselinus Lolotandung Pr, sosialisasi ini juga ikut dihadiri P. Herman Panggalo Pr, Pastor Paroki dan Suster Patrisia JMJ dan Suster Erna Mariana JMJ serta belasan umat lainnya. Pastor Marsel di awal sosialisasi ini menjelaskan tentang sejarah ME dan kemudian kesaksian diberikan oleh Alexander Wilson dan Eddy tentang makna ME bagi mereka. Sosiaslisasi berlangsung dari pukul 19.30 hingga 21.30 dan ditutup dengan doa oleh P. Marsel.

Foto-foto dapat dilihat di sini.

Rabu, 18 November 2015

SOSIALISASI MARRIAGE ENCOUNTER (ME)

Akan diadakan acara SOSIALISASI ME (Marriage Encounter) oleh P. Marcelinus Lolotandung Pr bersama Tim ME dari Keuskupan Agung Makassar. Pasangan suami-istri (Pasutri) diundang agar dapat menghadiri acara ini yang akan dilaksanakan pada hari KAMIS, 19 NOPEMBER 2015 mulai Pukul 19.30 hingga selesai di Aula Paroki Santo Fransiskus Xaverius, Kendari. Terima kasih.

Minggu, 15 November 2015

PESAN NATAL BERSAMA KWI – PGI 2015

Pesan Natal Bersama Tahun 2015
PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA (PGI)
DAN KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KWI)
“Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah”

SAUDARA-saudari umat Kristiani Indonesia,
Salam sejahtera dalam kasih Kristus.
Kita kembali merayakan Natal, peringatan kelahiran Yesus, Sang Juruselamat. Perayaan kedatangan-Nya selalu menghangatkan dan menguatkan pengharapan kita. Dalam perayaan ini kita menghayati kembali peristiwa kelahiran Yesus yang diwartakan dengan penuh sukacita oleh para malaikat kepada para gembala di padang Efrata, komunitas sederhana dan terpinggirkan pada zamannya (bdk. Luk. 2:8-12). Kiranya warta gembira para malaikat itu tetap menggema dalam kehidupan kita sampai saat ini dalam keadaan apapun.
Pada kesempatan istimewa ini, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mengajak Anda semua untuk mensyukuri kehadiran Sang Juruselamat dengan merenungkan pesan tentang “Hidup Bersama sebagai Keluarga Allah.” Kita masing-masing ada dalam keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Sementara itu keluarga kita berada bersama keluarga-keluarga lainnya dalam sebuah keluarga besar umat manusia. Namun juga kita sadari bahwa keluarga besar umat manusia mendiami bumi yang menjadi rumah kita bersama. Di bumi yang satu ini, kita ditempatkan oleh Tuhan bersama seluruh ciptaan lainnya. Di situlah kita hidup bersama sebagai keluarga Allah.
Kitab Kejadian 9:16 yang kita jadikan pijakan renungan mengatakan: “Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi”. Ayat ini menyatakan bahwa Allah membarui perjanjian-Nya, perjanjian keselamatan dengan seluruh ciptaan-Nya. Pelangi di awan menjadi lambang pengharapan kita. Peristiwa Natal mengingatkan kita kembali untuk ‘hidup sebagai keluarga Allah,’ yang dituntun oleh pelangi kasih-Nya yang meneguhkan iman dan menguatkan harapan.
Hidup bersama sebagai keluarga Allah mengandung pesan utama bahwa kita adalah satu keluarga. Sebagai anggota keluarga, kita masing-masing mempunyai tanggungjawab untuk menjadikan hidup bersama di bumi ini semakin baik; bukan hanya tanggung jawab untuk keselamatan manusia, tetapi juga untuk keutuhan seluruh ciptaan.
Bagaimana mewujudkan tanggungjawab itu dalam perutusan kita sebagai warga negara dan bangsa Indonesia? Pertama-tama, kita umat kristiani Indonesia dipanggil untuk berteguh hati melaksanakan tujuan Allah hadir di dunia, yaitu menciptakan keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan. Kita bertanggungjawab mewujudkan keluarga Allah yang damai, rukun, adil dan saling menerima dalam keberagaman. Kita perlu membangun kesadaran bersama bahwa setiap makhluk ciptaan Allah memiliki hak-hak dasar yang harus dihormati, hak hidup yang harus dilindungi, dan hak-hak orang perorangan serta bersama yang harus dipenuhi dan diwujudkan.
Demikian pula, kita diingatkan bahwa umat kristiani tidak hidup sendiri sebagai komunitas tertutup di dunia ini. Gereja hidup berdampingan dengan komunitas-komunitas lain. Perbedaan pandangan dan cara menjalani kehidupan, seringkali menimbulkan gesekan-gesekan bahkan konflik antar kelompok, golongan, ras/suku dan agama, sehingga hubungan antar umat dan antar warga menjadi kurang harmonis. Tidak sedikit orang menguras habis alam demi meraup keuntungan. Hal itu menyebabkan hubungan manusia dengan sesamanya dan dengan alam terganggu. Menjadi tugas kita bersama untuk memperbaiki relasi yang rusak itu. Kita harus mengupayakan terwujudnya bumi yang satu ini sebagai “rumah kita bersama”.
Sebagai warga bangsa kita juga diingatkan untuk bijaksana dalam menyikapi bentuk-bentuk gangguan sosial yang dapat mengancam persaudaraan, perdamaian, dan keamanan di Negara kita. Berbagai peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini di negeri kita, membangkitkan kesadaran dan niat baik kita untuk bersikap bijaksana. Penutupan dan pengrusakan rumah-rumah ibadah, termasuk yang mengakibatkan korban jiwa masih terjadi akibat perilaku kekerasan sekelompok orang yang bertindak atas nama agama. Di samping itu, kerusakan lingkungan terjadi, termasuk yang mengakibatkan musibah asap di berbagai wilayah Indonesia. Semua itu membuat relasi antar umat manusia dan alam menjadi terganggu, bahkan sudah makin rusak. Kita juga harus menjadi semakin bijaksana memperlakukan alam “Ibu Pertiwi” yang darinya kita semua memperoleh kebutuhan hidup sehari-hari. Kita dipanggil untuk menegaskan kembali ketetapan hati kita untuk melindungi dan mempertahankan keutuhan ciptaan di tengah budaya serakah yang melahirkan kemiskinan, ketidak-adilan, radikalisme dan kerusakan lingkungan. Kita perlu mengembangkan hidup sederhana dan jujur di tengah pengaruh globalisasi keserakahan dan ketidakpedulian ini.
Dengan mengembangkan semangat hidup sederhana ini, umat kristiani Indonesia  berupaya: mengendalikan diri dan berani mengatakan cukup; menyatakan kesediaan untuk hidup berbagi; dan berani berjuang bersama menentang segala sistem dan struktur yang menghalangi serta mengurangi hak orang lain untuk memperoleh kecukupan dalam hidupnya.
Dalam semangat kelahiran Yesus kita diajak untuk menanam, menyiram dan  memelihara kehidupan semua makhluk ciptaan di bumi pertiwi ini, supaya semua makhluk dapat hidup bersama sebagai keluarga Allah dengan damai, adil dan bercukupan.

SELAMAT NATAL 2015 DAN TAHUN BARU 2016
Jakarta, 18 November 2015
Atas nama
Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia                                      Konferensi Waligereja Indonesi
Pdt. Dr. Henriette Tabita Lebang                                          Mgr. Ignatius Suharyo 
Ketua Umum                                                                                 K e t u a
                 Pdt. Gomar Gultom, M.Th.                                    Mgr. Anton Subianto Bunyamin, OSC. 
Sekretaris Umum                                                                           Sekretaris Jenderal

Minggu, 08 November 2015

JADWAL KEGIATAN

LATIHAN KOOR YOX dalam rangka Pesta Pelindung dan Ulang Tahun ke 49 Paroki, setiap hari Minggu pukul 19.00

PELATIHAN PPA baru oleh Sdri. Monika Wahyudi setiap hari Senin pukul 16.00 di Gereja Paroki

JADWAL PEMBUKAAN PESTA PELINDUNG DAN ULANG TAHUN KE 49

Dalam rangka memperingati Pesta Pelindung sekaligus Ulang Tahun ke 49 Paroki Santo Fransiskus Xaverius, maka kegiatan pembukaan perayaan ini akan diawali dengan JALAN SANTAI pada hari MINGGU, 29 Nopember 2015 mulai pukul 05.00 dengan jalur, start dari halaman gereja menuju Kendari Beach hingga balik ke Gereja. Setelah itu dilanjutkan dengan SENAM PAGI BERSAMA di halaman gereja / RS Santa Anna Kendari.

Diharapkan kehadiran umat dalam kegiatan-kegiatan perayaan tersebut. Terima kasih.

PENGADAAN GENSET BUAT PAROKI

Sehubungan krisis listrik di kota Kendari dan untuk mengatasi akibat pemadaman khususnya saat Misa dan kegiatan lain di Paroki, maka direncanakan untuk membeli Genset kapasitas 30 KVA

Untuk pengadaan genset ini, telah disediakan kotak khusus di pintu masuk gereja. Sangat diharapkan partisipasi dari umat. Atau dapat menghubungi langsung Pastor Paroki. Terima kasih.

Senin, 19 Oktober 2015

KEPANITIAAN PESTA PELINDUNG DAN ULANG TAHUN EMAS 50 TAHUN PAROKI

Berdasarkan Surat Keputusan No. 04/DePas/FX-KDI/X/2015 tentang Pengangakatan Panitia Pelaksana Pesta Emas 50 Tahun Gereja Paroki Santo Fransiskus Xaverius Sanua Kendari Tahun 2016

Ketua            : Tikno Sarwoko
Wakil Ketua  : Emanuel Nasus
Sekretaris     : Yeni Alexander
Bendahara    : Herry Tanring

Seksi Liturgi:
Frater Yoseph Lenamah HHK (Koordinator)
Suster Mariana JMJ
Alma Wilda Mareike Tuapatinaya
Simon La Sarudi
Robert Keytimu
Flaviana Restin Sado

Seksi Koor:
Evelin Paternus (Koordinator)
Oudry Shantika

Seksi Acara:
Marsia Sumule (Koordinator)
Frater Vincent Kofi HHK
Yane Paternus
Ernesta
Gresia Puterahmat
Agustina Doren
Windy Sau' Galla
Anastasia
Sisca Haryono
Melinda Charlex

Seksi Dana:
Crista Cenny Gunawati (Koordinator)
Sisilia Elim
Hariadi
Lince TP Wijaya
Decky Titamena
Patricia Wiwiek
Antonia Charlex
Maria Nelly
Veronica
Devina F. Beresabi
Brigitta Layunwira
Kristina Sinta Toang
Faustina Chandra
Nancy Jie
Vicky Mintarja

Seksi Dekorasi:
Sr. Giasinta Meyni Wengkang JMJ (Koordinator)
Veronica Wahyudi
Roswita Rabyatul
Onci Martha
Veronica Handayani
Yohanes Nanga Dule
Devita Lucia Siri
Yasinta Sumarsih
Veronica Handayani
Lusiana Margaretha
Yulianti Rerung Sallekarurung

Seksi Keamanan:
Robert Sakti (Koordinator)
Ferry Lontana
Frans Dodi Alexander
Mario Delima Seo
YOX

Seksi Perlengkapan / Sound System:
Petrus Olelejab (Koordinator)
Bernadus Suroso
Johny Sam Pasagi
Sebastian Van Romi
Yohanes Eko
Yohanes Don Bosco
Rudi
Basillius Yan Suprayogi
Robertus Ruppang

Seksi Dokumentasi:
Tonny Sutedja (Koordinator)
Jimmy Alam
Christophorus Malli
Indra Alam

Seksi Listrik / Tata Cahaya:
Petrus Wahyudi (Koordinator)
Samuel Palay
Cosmas Nggeu

Seksi Akomodasi / Transportasi:
Anselmus Willy (Koordinator)
Lee Patrick Hadisutanto
Fadly Delu

Seksi Lomba:
Guido Ido (Koordinator)
Rudolf Bura
Veronica Kenap
Anita Anasara
Melky Sado
Anna Devita Sari
Nathanael Mite Timun
I Gusti Ngurah Ray
Agustinus Olelejab

Seksi Humas / Undangan:
Leonardus Gori (Koordinator)
Sonny Annasara
V. Meylan
Johny
Wilson Pela
Silfester Dona

Seksi Konsumsi:
Elys Christina Karamasa (Koordinator)
Sr. Hedwiga JMJ
Maria Jumiran
Asni Situmorang
Christina Dian Pancawati
Agnes Besse
Anjelina Petrus
Maria Bidan Saniba
Agustina Sado
Agustina Goris
Roos Renyaan
Etha Bureny
Resti Wahyuni
Yublina Ingrit
Yeni Elim
Since Kaunang
Meliana Olelejab

Seksi Tatib:
Alfons Mandeno (Koordinator)
Bartholomeus
Samuel Situmorang
Robert Djohar
Frans Pandean
Recky Bobby Wijaya
Gregorius Dakus
Lukas Panginan


KEPANITIAAN PESTA PELINDUNG DAN ULANG TAHUN KE 49 PAROKI

Berdasarkan Surat Keputusan No. 03/DePas/FX-KDI/X/2015 tentang Pengangkatan Panitia Ulang Tahun ke 49 dan Perayaan Hari-Hari Raya Paroki Santo Fransiskus Xaverius Tahun 2015 - 2016

Ketua            : Lee Patrick Hadisutanto
Sekretaris    : Devita Lucia Siri
Bendahara   : Crista Cenny Gunawati

Seksi Acara:
Evelin Paternus (Koordinator)
Windy Sau' Galla
Yuliana Veronica
Lusiana Margaretha
Clyfen Richard Salibana

Seksi Liturgi:
Susana Wati (Koordinator)
Sr. Patricia Ngala JMJ
Herry Tanring
Anita R. Anasara
Magda Makasau

Seksi Dekorasi:
Antonia Charlex (Koordinator)
Veronica Wahyudi
Roswita Rabyatul
Ontji Martha
Yuliana D. Tarukan
Veronica Handayani
Yasinta Sumarsih
Basillius Yan Suprayogi
Yohanes Don Bosco

Seksi Konsumsi:
Elys Christina Karamasa (Koordinator)
Agnes Besse'
Asni Situmorang
Maria Juniran
Ernesta
Agustina Sado
Agustina Goris
Resti Wahyuni
Kristina Sinta Toang
Maria Bidan Saniba
Roos Renyaan
Anastasia
Theresia Ramma
Angelina Petrus
Since Kaunang

Seksi Dana:
Sisilia Elim (Koordinator)
Yohanes Aris
Jeffry Lionardi
Felix Kwee
Mario D. Rumate
Alma Wilda M. Tuapatinaya
Selina
Carolina Mandeno
Vicky Mintarja

Seksi Tata Tertib:
Bartholomeus (Koordinator)
Alfons A. Mandeno
Yan Leroux Sare
Recky Bobby Wijaya
Tandibayang
Frans Pandean
Antonius Acen
Budi Utomo
Robert Djohar

Seksi Koor:
Oudry Shantika (Koordinator)
Fr. Yoseph Lenamah HHK
Sr. Giasinta Meyni Wengkang JMJ
Sr. Mariana JMJ
Yufenalis Deru

Seksi Perlengkapan:
Tikno Sarwoko (Koordinator)
Petrus Wahyudi
Decky Titamena
Frans Octavianus Djo
Nancy Jie
Cosmas Nggeu
Utu Servasius Gori
Yohanes Eko
Samuel Palai
Paskalis Leu

Seksi Keamanan:
Robert Sakti (Koordinator)
Ferry Lontana
Mario Delima Seo
Frans Dodi Alexander

Seksi Kandang Natal:
Rukun Santa Monica

Seksi Dokumentasi:
Tonny Sutedja
Jimmy Alam
Yovianus Sampelomo
Fandy Adam


LAPORAN: LANJUTAN RAPAT DEWAN PASTORAL KEPANITIAAN PESTA EMAS PAROKI

Pada hari Senin, 19 Oktober 2015 telah berlangsung lanjutan rapat DePas / Kepanitiaan Pesta Ulang Tahun ke 49 dan Pesta Emas Ulang Tahun ke 50 di Aula Paroki. Rapat dimulai pada pukul 19.20 dan dibagi dalam dua tahap. Rapat pertama dipimpin oleh Lee Patrick Hadisutanto bersama Devita Lucia Siri dan Tikno Sarwoko, dan setelah Santap Malam Bersama, dilanjutkan Rapat Kedua yang dipimpin oleh Tikno Sarwoko ditemani Emanuel Nasus dan Yeni Alexander.

Setelah Doa Pembukaan oleh Bapak Soeroso, Rapat Pertama dimulai pada pukul 19.30. Dalam Rapat pertama diputuskan bahwa tema untuk Pesta Pelindung dan Ulang Tahun ke 49 Paroki Santo Fransiskus Xaveriuss adalah: MENYONGSONG PESTA EMAS DENGAN SEMANGAT MISIONER SEJATI SETURUT TELADAN SANTO FRANSISKUS XAVERIUS MENUJU KEMANDIRIAN GEREJA LOKAL. Juga masing-masing seksi akan mengadakan pertemuan tersendiri untuk menghitung anggaran belanja serta memasukkan anggarannya dalam jangka waktu 4 hari ke depan kepada ketua panitia Lee Patrick Hadisutanto.

Kemudian, para peserta rapat menikmati Santap Malam bersama dengan Doa Makan oleh Windy Sau Galla.

Selanjutnya, Rapat kedua dipimpin oleh Tikno Sarwoko bersama Emanuel Nasus dan Yeni Alexander untuk pelaksanaan Pesta Pelindung dan Ulang Tahun Paroki ke 50 (Pesta Emas) pada tahun 2016 mendatang. Diputuskan bahwa tema untuk Pesta Emas adalah: DENGAN PESTA EMAS KITA TINGKATKAN SEMANGAT MISIONER SETURUT TELADAN SANTO FRANSISKUS XAVERIUS MENUJU KEMANDIRIAN GEREJA LOKAL dengan sub-tema yang akan diambil dari bacaan Kitab Suci nanti.

Dan sebelum Doa Penutup dan Berkat oleh P. Herman Panggalo Pr, Pastor Paroki, Pastor mengatakan bahwa untuk hari Sabtu 31 Mei 2015 mendatang akan ada Ziarah Kevikepan ke Paroki Roh Kudus Unaaha. Dan walau diharapkan kehadiran kaum muda, Pastor juga meminta pertimbangan agar umat Paroki ikut berziarah bersama-sama.

Tepat pada pukul 21.30, Rapat ditutup dengan Doa dan Berkat oleh P. Herman Panggalo Pr. Foto-foto dapat dilihat di sini.

Senin, 12 Oktober 2015

LAPORAN: RAPAT PLENO PANITIA PEMBANGUNAN STASI ANDUONOHU

Pada hari Senin 12 Oktober 2015 telah berlangsung Rapat Pleno Panitia Pembangunan Stasi Santa Maria Diangkat Ke Surga, Anduonohu. Rapat ini diadakan di rumah Ketua Stasi Anduonohu, Tikno Sarwoko di BTN WIRABUANA, Anduonohu dan dimulai pada pukul 19.40. Rapat dihadiri juga oleh P. Herman Panggalo Pr, Pastor Paroki Santo Fransiskus Xaverius beserta beberapa anggota Dewan Pastoral.

Rapat diawali dengan sambutan oleh Ketua Stasi Tikno Sarwoko dan Doa Pembukaan oleh Devita Lucia Siri. Rapat kemudian dipimpin oleh Antonius Budi Utomo, Sekretaris Panitia Pembangunan. Rapat pertama-tama membicarakan jumlah dana yang tersedia saat ini oleh Bendahara Panitia dan kemudian dilanjutkan dengan rencana ke depan pelaksanaan pembangunan. Dilaporkan bahwa dana yang ada berkisar Rp. 88.644.888 belum termasuk sumbangan-sumbangan material yang telah diterima tetapi belum terpakai. Selanjutnya dibicarakan bagaimana upaya pencarian dana untuk menunjang pembangunan gereja dan juga pastoran.

Kemudian tim tehnis menyampaikan bahwa langkah selanjutnya adalah pembangunan gedung gereja dengan memulai pembetonan balkon gereja depan dan samping yang akan segera dimulai dalam beberapa hari ke depan. Kemudian beberapa usulan adalah laporan keuangan sebaiknya dibuat secara lebih rinci, dan juga kebutuhan material dapat diumumkan secara lebih spesifik. Laporan keuangan sebaiknya juga disertai dengan jumlah material yang dipergunakan dengan merupiahkan semua bantuan material agar dapat diketahui berapa nilai pekerjaan yang telah diselesaikan. Dalam jawabannya, tim tehnis menyampaikan bahwa pembangunan saat ini membutuhkan bantuan semen dan pasir sehingga buat umat yang mau membantu material tersebut, dapat menghubungi panitia.

Rapat ditutup dengan doa dan berkat oleh P. Herman Panggalo Pr, Pastor Paroki, pada pukul 21.45. Foto-foto dapat dilihat di sini.

Minggu, 04 Oktober 2015

PESAN PAUS FRANSISKUS UNTUK HARI MINGGU MISI SEDUNIA KE 89 (18 OKTOBER 2015)

Saudari-saudara terkasih,

Hari Minggu Misi Se-dunia tahun 2015 ini bertepatan dengan Tahun Hidup Bakti yang menyediakan waktu penuh rahmat dan dorongan lebih kuat untuk berdoa dan berefleksi. Setiap orang yang dibaptis dipanggil untuk bersaksi tentang Tuhan Yesus dengan mewartakan iman yang diterima sebagai anugerah. Ini terutama terjadi dalam diri setiap anggota Tarekat Hidup Bakti. Tampaklah ada hubungan yang jelas antara Hidup Bakti dan misi.

Hasrat untuk mengikuti Yesus dengan lebih dekat mengantar lahirnya Tarekat Hidup Bakti dalam Gereja. Hasrat tersebut menjawab panggilan Tuhan untuk ambil bagian memanggul salib dan mengikuti-Nya, untuk meneladan pengabdian, pelayanan dan cinta-Nya kepada Bapa, serta untuk melepaskan hidup supaya memperolehnya. Karena seluruh hidup Kristus memiliki ciri misioner, demikian hendaknya semua yang mengikuti-Nya dengan lebih dekat harus memiliki kualitas misioner juga.

Dimensi misioner yang merupakan hakikat Gereja secara hakiki ada pada semua bentuk Hidup Bakti. Dimensi ini tidak dapat diabaikan begitu saja tanpa mengecualikan atau mencemari karisma Tarekat Hidup Bakti itu sendiri. Misi bukanlah semata-mata perkara menarik orang atau sebatas strategi belaka. Misi merupakan “tata bahasa” iman, yaitu perihal yang esensial bagi mereka yang mendengarkan suara Roh yang berbisik “Datanglah” dan “Pergilah”. Mereka yang mengikuti Kristus tidak pernah berhenti menjadi misionaris karena mengerti bahwa “Yesus berjalan bersamanya, berbicara kepadanya, bernafas bersamanya. Mereka merasakan Yesus hidup bersamanya di tengah-tengah gerak misioner” (EG 266).

Misi adalah hasrat akan Yesus sekaligus hasrat akan umat-Nya. Ketika kita berdoa di hadapan Yesus yang tersalib, kita menyaksikan kedalaman cinta-Nya yang menopang kita dan memberi kita martabat mulia. Pada saat yang sama, kita menyadari bahwa cinta yang mengalir dari hati Yesus yang tertikam meluas merangkul semua Umat Allah dan seluruh dimensi kemanusiaan. Kita semakin menyadari bahwa Ia ingin menggunakan kita untuk mendekatkan diri umat yang dicintai-Nya (bdk. Ibid. 268) dan mereka semua yang mencari-Nya dengan hati yang tulus.

Dalam amanat Yesus “pergilah”, kita melihat skenario-skenario dan tantangan-tantangan baru bagi misi evangelisasi Gereja. Semua warga Gereja dipanggil untuk mewartakan Injil dengan kesaksian hidup. Dan, dengan suatu cara yang istimewa, para anggota Tarekat Hidup Bakti diminta mendengarkan suara Roh yang memanggilnya untuk pergi ke pinggiran-pinggiran, kepada mereka yang belum mendapat pewartaan Injil.

Ulang tahun dekrit Konsili Vatikan II tentang kegiatan misioner Gereja “Ad Gentes” yang ke-50 merupakan undangan bagi kita semua untuk membaca kembali dokumen ini dan merenungkan isinya. Dekrit “Ad Gentes” menghendaki agar daya kekuatan misioner ada dalam diri setiap Tarekat Hidup Bakti. Bagi komunitas-komunitas kontemplatif, St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus, Pelindung misi, tampil sebagai terang yang baru. Ia berbicara dengan fasih dan memberikan inspirasi permenungan tentang hubungan yang mendalam antara hidup kontemplatif dan misi. Bagi berbagai komunitas religius aktif, dorongan misioner yang muncul dari Konsili mengarahkan keterbukaan yang luar biasa pada misi ad gentes, yakni pewartaan Injil kepada segala bangsa, yang senantiasa disertai dengan keterbukaan terhadap saudari-saudara yang berbeda bangsa dan budaya. Ringkasnya adalah bahwa saat ini orang bisa bicara tentang penyebaran “interkulturalisme” yang tersebar luas dalam Tarekat Hidup Bakti.

Oleh karena itu, dirasakan adanya kebutuhan mendesak untuk menegaskan kembali bahwa sentralitas misi adalah Yesus Kristus. Ini berarti bahwa pewartaan Injil menuntut pemberian diri yang total. Tidak ada lagi kompromi: mereka yang oleh rahmat Allah menerima tugas perutusan misioner dipanggil untuk menghidupi misi tersebut. Bagi mereka, pewartaan Kristus di pinggiran-pinggiran dunia menjadi jalan untuk mengikuti-Nya, melewati segala rintangan dan pengorbanan yang harus mereka hadapi. Kecenderungan untuk menyimpangkan panggilan ini, bahkan jika didorong oleh alasan-alasan yang mulia karena kebutuhan pastoral, gerejawi atau manusiawi, tidak selaras dengan panggilan Tuhan akan pelayanan Injil. Dalam lembaga-lembaga misioner, para pembina dipanggil untuk menunjukkan rencana hidup dan aksi nyatanya secara jujur, serta untuk mencermati panggilan-panggilan misioner yang sejati.

Saya secara khusus memohon kepada kaum muda, yang dengan berani mampu bersaksi dan bertindak banyak, bahkan ketika berada pada kebimbangan persimpangan budaya: jangan biarkan orang lain merampasmu dari impian misi yang sejati dan dari ketaatan mengikuti Yesus melalui pemberian dirimu yang seutuhnya. Dari kesadaranmu yang mendalam, bertanyalah pada dirimu sendiri mengapa kamu memilih hidup religius yang misioner dan mengambil kesiapsediaanmu untuk menerimanya sebagai suatu anugerah cinta pada pelayanan pewartaan Injil. Ingatlah bahwa, bahkan sebelum menjadi penting bagi yang belum mendengarnya, pewartaan Injil merupakan suatu keharusan bagi mereka yang mencintai Sang Guru.

Saat ini, misi Gereja dihadapkan pada tantangan baru, yakni kebutuhan semua orang untuk kembali kepada akar-akar hidup mereka dan untuk melindungi nilai-nilai budaya mereka sendiri. Hal ini berarti Gereja perlu memahami dan menghargai tradisi-tradisi dan sistem-sistem filosofis lain. Gereja juga menyadari bahwa semua orang dan setiap budaya memiliki hak untuk dibantu dari dalam diri tradisinya sendiri untuk masuk ke dalam misteri kebijaksanaan Allah dan untuk menerima Injil Yesus yang adalah terang dan daya pembaruan bagi semua budaya.

Dalam dinamika yang kompleks ini, kita bertanya pada diri kita sendiri: “Kepada siapa pewartaan Injil pertama-tama harus ditujukan?” Jawabannya, yang ditemukan dalam keseluruhan Injil, jelas : yang miskin, yang kecil dan menderita, mereka yang sering dipandang rendah atau diabaikan, mereka yang tidak dapat membalas kita (bdk. Luk 14:13-14). Evangelisasi yang diutamakan untuk yang terkecil di antara kita adalah sebuah tanda hadirnya Kerajaan Allah yang dibawa oleh Yesus: “Ada suatu ikatan yang tak terpisahkan antara iman kita dan kaum miskin. Semoga kita tidak pernah mengabaikan mereka” (EG 48). Hal ini harus jelas bagi mereka yang membaktikan diri pada hidup kerasulan: dengan kaul kemiskinan, mereka memilih untuk mengikuti Kristus yang berpihak pada kaum miskin, bukan secara ideologis, tetapi dalam gaya hidup yang identik dengan kaum miskin. Dengan hidup seperti mereka di tengah-tengah ketidakpastian hidup sehari-hari dan dengan menanggalkan semua klaim kekuasaan, serta dengan cara itu menjadi saudara dan saudari bagi orang miskin, kita membawakan kesaksian sukacita Injil dan tanda cinta Allah kepada mereka.

Dengan hidup sebagai saksi-saksi Kristiani dan sebagai tanda cinta Bapa di antara kaum miskin dan serba kekurangan, para anggota Tarekat Hidup Bakti dipanggil untuk memajukan kehadiran umat beriman dalam pelayanan misi Gereja. Konsili Vatikan II menyatakan: “Kaum awam hendaknya bekerjasama dalam karya evangelisasi Gereja; sebagai saksi-saksi sekaligus sebagai sarana-sarana hidup, ikut serta dalam perutusannya yang membawa keselamatan” (AG 41). Para misionaris anggota Tarekat Hidup Bakti hendaknya terbuka dan bermurah hati menerima mereka yang ingin bekerjasama dengannya, kendati pun untuk waktu yang singkat, demi sebuah karya nyata. Mereka adalah saudara-saudari yang ingin berbagi panggilan misioner yang melekat pada baptisan yang mereka terima. Lembaga-lembaga dan struktur-struktur misi adalah ruang untuk menerima mereka dan untuk memberikan dukungan kemanusiaan, spiritual dan kerasulan.

Lembaga-lembaga Gereja dan Kongregasi-kongregasi Misioner sepenuhnya mengemban pelayanan bagi mereka yang tidak mengenal Injil. Hal ini berarti bahwa mereka perlu mengandalkan karisma-karisma dan komitmen-komitmen misioner para anggotanya. Para anggota Tarekat Hidup Bakti juga membutuhkan suatu struktur pelayanan, ungkapan perhatian dari Uskup Roma, untuk menjamin persekutuan dengannya, karena kerjasama dan sinergi adalah bagian integral dari kesaksian misioner. Yesus memohon kesatuan bagi para murid-Nya supaya dunia percaya (bdk. Yoh 17:21). Hal ini tidaklah sama dengan legalisme atau institusionalisme. Bukan pula sesuatu yang melumpuhkan kreativitas Roh yang mengilhami keberagaman. Melainkan, mengenai keberhasilan akan pesan Injil dan memajukan persatuan yang merupakan buah Roh juga.

Serikat-serikat misi kepausan memiliki cakrawala kerasulan yang universal. Ini lah sebabnya serikat-serikat ini juga membutuhkan banyak karisma Tarekat Hidup Bakti untuk menyampaikan pesan cakrawala evangelisasi yang lebih luas dan untuk memastikan kehadirannya di mana pun diutus. Saudari-saudaraku terkasih, misionaris yang sejati senantiasa terpesona akan Injil. Santo Paulus berujar: “Celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil!” (1 Kor 9:16). Injil adalah sumber sukacita, kebebasan dan keselamatan bagi semua orang. Gereja sadar akan rahmat ini. Karena itu, Gereja terus menerus mewartakan Injil kepada setiap orang, “apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami” (1 Yoh 1:1). Misi para pelayan sabda – para uskup, para imam, religius dan awam – adalah mengajak setiap orang tanpa kecuali untuk masuk ke dalam relasi personal dengan Kristus. Dengan kegiatan misioner Gereja, semua orang beriman dipanggil untuk menghidupi komitmen baptis mereka dengan sungguh-sungguh, sesuai dengan situasi masing-masing. Sementara itu para anggota Tarekat Hidup Bakti mempersembahkan dirinya bagi panggilan misi universal dengan hidup doa yang intens serta kesatuan dengan Tuhan dan korban penebusan-Nya.

Kepada Maria, Bunda Gereja dan teladan misioner, saya percayakan semua orang baik pria maupun wanita yang dalam setiap status hidupnya berkarya mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa atau di tanah mereka sendiri. Kepada semua pewarta Injil, saya limpahkan berkat Apostolik.

Dari Vatikan,

Pada Hari Raya Pentekosta

24 Mei 2015

Paus Fransiskus

LAPORAN: RAPAT DEPAS / PANITIA ULANG TAHUN KE 49

Minggu, 4 Oktober 2015, bertempat di Aula Lantai I Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kendari, telah berlangsung Rapat Dewan Pastoral yang juga sebagai Rapat Panitia Ulang Tahun ke 49 dan Pesta Pelindung Paroki. Rapat ini dimulai pada pukul 17.30 dan dipimpin oleh Ketua I Dewan Pastoral, Patrick Hadisusanto didampingi Sekretaris I, Devita Lucia Siri. Rapat turut dihadiri oleh Pastor Paroki, P. Herman Panggalo Pr.

Adapun agenda rapat adalah:
1. Doa Pembukaan
2. Pengusulan nama-nama untuk anggota kepanitiaan HUT ke 49 dan hari-hari raya 2015/2016.
3. Pengusulan nama-nama keanggotan Pesta Emas 50 tahun Paroki
4. Tema Pesta Ulang Tahun ke 49
5. Sistim pendanaan
6. Dan lain-lain
7. Doa penutup.

Cukup banyak hal yang dibicarakan dalam rapat tersebut, antara lain kegiatan yang akan dilakukan dalam menyambut ulang tahun ke 49 Paroki Santo Fransiskus Xaverius. Tapi untuk kegiatan menyambut ulang tahun ke 49 ini, diputuskan akan dilaksanakan secara lebih sederhana karena akan difokuskan pada ulang tahun ke 50 / Pesta Emas tahun 2016 mendatang. Begitu juga dalam hal pendanaan, untuk kegiatan ulang tahun ke 49 ini hanya akan digali potensi umat paroki antara lain dalam kolekte ketiga yang telah dijalankan selama ini.

Untuk tema ulang tahun, ditentukan: MENYONGSONG PESTA EMAS DENGAN SEMANGAT MISIONER SEJATI SETURUT TELADAN SANTO FRANSISKUS XAVERIUS MENUJU KEMANDIRIAN GEREJA LOKAL SULAWESI TENGGARA.

Rapat berakhir sekitar pukul 20.30 dan ditutup dengan doa sekaligus doa santap malam bersama dan berkat oleh P. Herman Panggalo Pr. Foto-foto dapat dilihat di sini.




Senin, 28 September 2015

TEMU WICARA DENGAN SEKRETARIS PSE KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KWI)

Senin 28 September 2015 di Gereja Santo Clemens Kendari telah berlangsung Temu Wicara dengan Sekretaris Pelayanan Sosial Ekonomi (PSE) dari kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), RD FA Teguh Santosa Pr yang disertai RD Carlos, P. Linus Ogeh Pr (PSE KAMS) dan P. Bartho Sireppeng Pr (PSE Kevikepan Sultra). Temu wicara ini dimulai pada pukul 19.00 WITa dengan kata pembukaan dan doa oleh P. Linus Ogeh Pr dari kantor PSE Keuskupan Agung Makassar yang lalu dilanjutkan dengan RD FA Teguh Santosa. Turut hadir juga Pastor Paroki Santo Clemens Kendari, P. John Da Cunha Pr serta beberapa suster dari JMJ.

Dalam penjelasannya, RD Teguh Santosa Pr menyatakan bahwa kehadiran tim PSE dari KWI untuk mengetahui sejauh mana dampak dan kemanfaatan dana APP yang sejak dimulai hingga saat ini telah dikucurkan kurang lebih sebesar 50 M. RD teguh Santosa kemudian menanyakan kepada para anggota DePas dari beberapa paroki, khususnya dari seksi PSE, sejauh mana pengetahuan mengenai APP itu. Dalam proses tanya jawab, sebagian mengharapkan transparansi penggunaan dana APP karena selama ini tidak terlalu jelas kemana dana itu mengalir. RD Teguh Santoso menjelaskan bahwa APP sendiri adalah cara untuk mewujudkan kerohanian umat ke keduniawian. Dan seperti yang dikatakan oleh seorang peserta, masalah pasti tidak dapat diselesaikan tetapi minimal dapat dirasakan bahwa gereja hadir bersama mereka yang sedang kesusahan. Dalam penjelasannya, RD Teguh Santosa menjelaskan bahwa 15% dari dana APP yang diterima oleh Keuskupan dikirim ke Kantor PSE KWI di Jakarta yang kemudian dibagikan sesuai dengan proposal yang masuk ke seluruh Indonesia hingga sampai ke Papua. RD Teguh juga menceritakan poengalaman saat berkunjung ke Tanah Merah di Keuskupan Merauke bagaimana terasa manfaat dana APP itu, bukan dari jumlahnya saja tetapi karena rahmat yang menyertai dana itu.

Menanggapi tentang masalah transparansi dana APP, P. Linus Ogeh kemudian menjelaskan bagaimana prosedur pengajuan proposal dana untuk kegiatan yang akan ditunjang oleh dana dari APP. P. Linus Ogeh juga menjelaskan bahwa untuk KAMS, ada dua jenis APP yakni APP umat secara umum dan APP sekolah yang dipergunakan untuk pemberian bea siswa. P. Linus juga menyampaikan bahwa ternyata ada paroki yang tidak mengirim proposal ke kantor PSE KAMS sehingga tidak menerima dana APP itu. Makanya P. Linus mengharapkan agar paroki-paroki, atas inisiatip pastor parokinya, bisa mengajukan proposal penggunaan dana untuk kemasyarakatan tersebut.

Kemudian, P. Bartho Sirepeng Pr, sebagai koordinator PSE Kevikepan Sultra yang baru diangkat menjelaskan bahwa setiap proposal diterima bukan karena kedekatan atau ada hubungan dengan baik dengan pastor koordinator PSE tetapi betul-betul ditinjau dari dampak dan kemanfaatan dana tersebut untuk masyarakat (jadi tidak terbatas pada umat saja) sambil menceritakan pengalaman saat membuat kanal pembuangan di Paroki Roh Kudus Unaaha.

Demikian acara temu wicara ini berlangsung hingga pukul 21.30 dan ditutup dengan doa dan berkat oleh P. Linus Ogeh Pr sebagai koordinator PSE dari Keuskupan Agung Makassar. Foto-foto dapat dilihat di sini.


Minggu, 27 September 2015

RAPAT PLENO PERDANA DEWAN PASTORAL 2015 - 2018

Minggu, 27 September 2015 telah berlangsung Rapat Pleno Perdana Dewan Pastoral Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kendari masa tugas 2015 - 2018 (lihat daftar nama anggota DePas terpilih di sini). Rapat dimulai pada pukul 17.30, dibuka dengan pengantar oleh Ibu Devita Lucia Siri (Sekretaris DePas) didampingi P. Herman Panggalo Pr (Ketua Umum DePas / Pastor Paroki) dan dilanjutkan doa pembukaan oleh Sr. Patricia JMJ.

Agenda rapat perdana:
1. Pembukaan
2. Doa Pembukaan oleh Sr. Patricia JMJ
3. Penjabaran Kerja Tugas sesuai dengan Pedoman Dasar DePas Paroki KAMS
4. Pengarahan / Penyusunan Program Kerja
5. Pemilihan Panitia Ulang Tahun Paroki ke 49 dan Hari Raya Natal - Paskah
6. Pemilihan Panitia Pesta Emas Paroki tahun 2016
7. Hal-hal lain
8. Istirahat / Makan malam bersama
9. Penutup
10. Doa Penutup

Setelah doa pembuka, Pastor Paroki, P. Herman Panggalo Pr membacakan tugas masing-masing bidang sesuai dengan Buku Pedoman Dasar Dewan Pastoral Paroki Keuskupan Agung Makassar yang sebelum telah dibagikan kepada semua anggota DePas. Selanjutnya, masing-masing seksi berkumpul dan membahas program kerja yang akan dan bisa dilaksanakan sesuai bidang masing-masing.

Kemudian, dilaksanakan pemilihan pantia untuk perayaan ulang tahun ke 49 sekaligus pesta pelindung paroki pada tanggal 3 Desember 2015, Natal, Tahun Baru 2016 hingga ke perayaan Paskah 2016.Dalam hal ini diputuskan bahwa untuk perayaan ulang tahun ke 49 akan dipimpin langsung oleh DePas Paroki, dalam hal ini Bapak Lee Patrick Hadisusanto (Ketua I) akan bertindak sebagai koordinator. Seksi-seksi lain semisal Dekorasi, Acara, Kandang Natal yang tiada ada dalam seksi DePas dibentuk secara temporal. Untuk perayaan ulang tahun ke 49 ini akan dilaksanakan secara sederhana dan fokus pada ulang dan tahun emas di tahun 2016 mendatang. Rapat perdana Panitia Ulang Tahun ke 49 dan Perayaan Hari-Hari Besar akan dilakukan pada hari Minggu 4 Oktober 2015 pukul 17.00 di Aula Paroki.

Selanjutnya, untuk Pesta Emas dan Pelindung Paroki pada tahun depan, dipilih Bapak Tikno Sarwoko sebagai Ketua Panitia, Wakil Ketua Bapak Emanuel Narsus, Sekretaris Ibu Yeni Alexander, Bendahara Bapak Herry Tanring serta juga para koordinator seksi yang akan bekerja mulai setelah pembentukan panitia selesai dan akan berfokus pada acara-acara dan kegiatan yang akan dilakukan demi menyemarakkan Pesta Emas tersebut. Rapat perdana kepanitiaan Pesta Emas ini direncanakan pada hari Minggu 18 Oktober 2015 mulai pukul 17.00 di Aula Paroki.

Rapat kemudian membicarakan tentang rencana Ziarah Kevikepan di Paroki Roh Kudus Unaaha serta juga kunjungan Tim PSE KWI pada hari Senin 28 September besok serta menghimbau agar anggota DePas dapat menghadiri kegiatan tersebut. Pembicaraan lain tentang tentang tema dan sub-tema Pesta Emas, pembagian wilayah, pendanaan kegiatan dan juga pembagian tugas seksi katekese dan pendidikan katolik dalam hal pendiudikan agama bagi siswa-siswi sekolah non katolik. Dalam hal pengaturan wilayah, direncanakan akan ada pertemuan antara DePas Paroki Santo Fransiskus Xaverius dan Paroki Santo Clemens bersama Pastor Paroki masing-masing dan Pastor Vikep yang waktunya akan diatur tersendiri pada bulan Nopember mendatang.

Pada pukul 21.00 rapat berakhir dan dilanjutkan dengan santap malam bersama. Doa santap malam oleh Fr. Joseph JMJ. Rapat kemudian ditutup setelah Santap Malam bersama sekitar pukul 21.30. Foto-foto rapat dapat dilihat di sini.

Jumat, 25 September 2015

MATERI DAN NARASUMBER KURSUS PERSIAPAN PERKAWINAN

  1. Administrasi Nikah oleh Bapak Robert Keytimu
  2. Penyelidikan Kanonik I oleh P. Herman Panggalo Pr
  3. Perkawinan dalam pandangan Katolik dan Moral Perkawinan oleh P. Herman Panggalo Pr
  4. Perkawinan sebagai Sakramen oleh P. Albert Rua Pr
  5. Liturgi Perkawinan oleh P. Albert Rua Pr
  6. Psikologi Suami Istri oleh Dr. Mario
  7. Komunikasi Suami Istri oleh Dr. Mario
  8. Faal Pria – Wanita oleh Dr. Mario
  9. Keluarga Berencana secara Katolik oleh Dr. Mario
  10. Penyesuaian Seksual antar suami dan istri oleh Dr. Mario
  11. Ekonomi Rumah Tangga oleh Bapak Yohanis Aris
  12. Pendidikan Anak oleh Bapak Erasmus Pongkahali
  13. Menyambut Permata Hati oleh Suster Patrisia JMJ
  14. Gender dan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) oleh Ibu Veronika Paseleng
  15. Katekese (khusus bagi calon permandian katolik) oleh Frater Yoseph HHK
  16. Penyelidikan Kanonik II oleh P. Herman Panggalo Pr
  17. Latihan Upacara Pernikahan oleh Bapak Robert Keytimu