Search by Google

PROMOSI

Senin, 24 Februari 2020

Rabu, 19 Februari 2020

PETUGAS JALAN SALIB 2020


PETUGAS JALAN SALIB 2020



1.   Jumat, 28 Februari 2020 Pkl. 18.00 (Rukun Monika)

Lektor      : Bp. Yufenalis dan Ibu Susana Wati

Lagu        : Bp. Frans P.

Organis    : Bp. Gusti

Misdinar  : Cesy, Desta, Victor

PPK         : Bp. Recky dan Bp. Bartho



2.   Jumat, 6 Maret 2020 Pkl. 18.00 (Rukun Yosep)

Lektor     : Bp. Pius Dae dan Sdri. Erna

Lagu        : Sdri. Magda

Organis   : Sr. Veronika

Misdinar : Sisil, Clara, Betrand

PPK         : Sr. Patricia, Sr. Mariella



3.   Jumat, 13 Maret 2020 Pkl. 18.00 (Rukun Stefanus)

Lektor     : Ibu Sisilia Elim dan Ibu Yuli Pallai

Lagu        : Ibu Evie Paternus

Organis   : Bp. Atan S.

Misdinar : Kris, Bryan, Sem

PPK         : Bp. Alfons, Fr. Raja



4.   Jumat, 20 Maret  2020 Pkl. 18.00 (Rukun Regna Rosari)

Lektor     : Bp. Recky dan Ibu Netty Kolele

Lagu        : Ibu Lisa Kolele

Organis   : Bp. Eko

Misdinar : Jonat, Enjel Fx, Tika

PPK         : Fr. Tutu dan Bp. Suroso



5.   Jumat, 27 Maret 2020 Pkl. 18.00 (Rukun Yoh. Pembaptis)

Lektor    : Bp. Yofianus dan Ibu Devita Siri

Lagu       : Ibu Yulianti S.K.

Organis   : Sr. Veronika
Misdinar : Putra, Dony, Ayrel
PPK        : Bp. Pius Dae dan Bp. Jeffry Lionardy



6.   Jumat, 3 April 2020 Pkl. 18.00 (OMK Dobos)

Lektor     : Sdri. Lusi dan Sdr. Yogi

Lagu        : Sdri. Magda

Misdinar : Dony, Enjel T., Elson

Organis   : Bp. Gusti

PPK         : Sr. Patricia dan Fr. Alo

PENGUMUMAN PETUGAS PEKAN SUCI 2020


PETUGAS PEKAN SUCI 2020

1.   Minggu Palma

·         Koor                           : Rukun Sta. Monika

·         Pet. Liturgi & Dekor  : Rukun Yoh. Pembaptis



2.   Kamis Putih

·         Koor                           : Stasi Anduonohu

·         Pet. Liturgi & Dekor  : Rukun Regna Rosari & Stefanus



3.   Jumat Agung

·         Koor                           : Rukun Yoh.Pembaptis

·         Pet. Liturgi & Dekor  : Rukun Monika



4.   Malam Paskah

·        Koor                           : OMK Dobos

·        Pet. Liturgi & Dekor : Rukun Yosep & Stasi Anduonohu



5.   Minggu Paskah

·         Koor                           : Sekami

·         Pet. Liturg                  : Sekami

Senin, 10 Februari 2020

Pesan Bapa Suci Paus Fransiskus Untuk Hari Orang Sakit Sedunia XXVIII 11 Februari 2020

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat. 11:28)

Saudari-saudara terkasih,
1. Kata-kata Yesus, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat. 11:28), mengarah pada jalan rahmat yang misterius yang dinyatakan kepada orang-orang kecil dan memberi kekuatan baru kepada mereka yang letih lesu. Ajakan Kristus ini menyatakan kesetiakawanan Anak Manusia kepada semua yang terluka dan menderita. Betapa banyak orang yang menderita raga dan jiwanya! Yesus mengajak semua orang untuk mendekat kepada-Nya – “Datanglah kepada-Ku!” – dan Ia menjanjikan penghiburan dan istirahat. “Ketika Yesus mengatakan hal ini, Ia berada di hadapan orang-orang yang Ia jumpai setiap hari di jalan-jalan Galilea: orang-orang kecil, miskin, sakit, berdosa, mereka yang tersingkir karena beban hukum dan sistem sosial yang menindas mereka ... Orang-orang ini selalu mengikuti-Nya untuk mendengarkan perkataan-Nya, perkataan yang memberi harapan! Sabda Yesus selalu memberi harapan!” (Doa Malaikat Tuhan ‘Angelus’, 6 Juli 2014).

Pada Hari Orang Sakit Sedunia ke-28 ini, Yesus mengulangi ajakan-Nya tersebut untuk orang sakit, tertindas, dan miskin. Karena mereka menyadari bahwa mereka tergantung sepenuhnya pada Allah dan, di bawah beban cobaan mereka, membutuhkan penyembuhan-Nya. Yesus tidak menanggungkan tuntutan kepada orang-orang yang rapuh, menderita dan lemah, tetapi memberikan belas kasih dan kehadiran-Nya yang menenteramkan. Ia memandang kemanusiaan yang terluka dengan tatapan yang menembus hati setiap orang. Bukan tatapan acuh tak acuh; melainkan, tatapan yang merangkul setiap orang dalam keutuhan hidup mereka, setiap orang dalam kondisi kesehatannya masing-masing, tidak mencampakkan siapa pun, tetapi sebaliknya mengundang setiap orang untuk ambil bagian dalam hidup-Nya dan mengalami cinta kasih-Nya yang lembut.

2. Mengapa Yesus memiliki perasaan seperti ini? Karena Ia sendiri telah menjadi rapuh, menanggung penderitaan manusia dan menerima penghiburan dari Bapa-Nya. Memang, hanya mereka yang mengalami penderitaan itu sendiri secara langsung kemudian akan mampu menghibur yang lain. Ada begitu banyak macam penderitaan berat: penyakit yang tak tersembuhkan dan kronis, penyakit psikologis, situasi yang membutuhkan rehabilitasi atau perawatan yang meringankan rasa sakit (paliatif), macam-macam disabilitas, penyakit anak-anak atau usia lanjut ... Kadang-kadang kita kurang memiliki kehangatan manusiawi dalam menghadapi keadaan seperti itu. Yang dibutuhkan adalah pendekatan pribadi kepada yang sakit, bukan hanya penyembuhan tetapi juga kepedulian, yang mencakup pemulihan utuh. Pada saat sakit, setiap orang bukan hanya merasa terancam keutuhan raganya, tetapi juga dimensi-dimensi kehidupan relasional, intelektual, afektif dan spiritual. Karena alasan ini, selain terapi dan dukungan, mereka mengharapkan kepedulian dan perhatian. Dalam satu kata, yaitu cinta. Di samping setiap orang yang sakit, juga ada keluarga, yang dengan sendirinya ikut menderita dan membutuhkan dukungan serta penghiburan.

3. Saudari-saudara terkasih yang sedang sakit, sakit Anda ini membuat Anda secara khusus menjadi salah seorang dari mereka “yang letih lesu dan berbeban berat”, dan demikian menarik mata dan hati Yesus. Di dalam Dia, Anda akan menemukan cahaya untuk menerangi saat-saat tergelap dalam hidup Anda dan harapan untuk meringankan kesusahan Anda. Ia mendesak Anda: “Marilah kepada-Ku”. Di dalam Dia, Anda akan menemukan kekuatan untuk menghadapi semua kecemasan dan persoalan yang menerpa Anda dalam menjalani “malam gelap” raga dan jiwa Anda. Kristus tidak memberi kita resep obat, tetapi melalui penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya Ia membebaskan kita dari cengkeraman kekuatan jahat.

Saat Anda sakit, Anda tentu membutuhkan tempat untuk beristirahat. Gereja berhasrat terus menerus untuk menjadi “penginapan” orang Samaria yang baik hati, yang adalah Kristus sendiri (bdk. Luk. 10:34), yaitu, sebuah rumah di mana Anda dapat menemukan rahmat-Nya, yang terungkap dalam kedekatan, penerimaan dan pertolongan. Dalam rumah ini, Anda dapat berjumpa dengan orang yang, disembuhkan dari kerapuhannya oleh belas kasih Allah, yang akan membantu Anda memanggul salib dan memampukan Anda memandang penderitaan dengan sudut pandang yang baru. Anda akan mampu melihat melampaui penyakit Anda ke arah cakrawala yang lebih luas dengan cahaya baru dan
kekuatan segar bagi hidup Anda.

Peran kunci dalam upaya untuk memberi ketenangan dan pemulihan bagi saudara-saudari kita yang sakit dijalankan oleh para tenaga kesehatan: dokter, perawat, petugas medis dan pegawai administratif, para asisten dan sukarelawan. Kita bersyukur berkat keahlian mereka, mereka dapat membuat pasien merasakan kehadiran Kristus yang menghibur dan merawat yang sakit, serta menyembuhkan setiap luka. Namun, mereka juga orang-orang yang sedang mengalami kerapuhan dan bahkan merasakan sakitnya sendiri. Mereka memperlihatkan alangkah benarnya ini bahwa “begitu penghiburan dan kelegaan Kristus diterima, kita pada gilirannya dipanggil untuk menjadi tempat peristirahatan dan penghiburan bagi saudari-saudara kita, dengan sikap patuh dan rendah hati dalam meneladan Sang Guru” (Doa Malaikat Tuhan ‘Angelus’, 6 Juli 2014).

4. Para petugas kesehatan terkasih, marilah kita selalu ingat bahwa diagnosis, upaya-upaya pencegahan dan terapi, penelitian, perawatan dan rehabilitasi selalu bertujuan untuk pelayanan kepada orang sakit; artinya kata benda “orang” lebih diutamakan daripada kata sifat “sakit”. Dalam karya Anda, semoga Anda selalu berusaha untuk memperjuangkan martabat dan hidup setiap orang, serta menolak segala kompromi ke arah eutanasia, bantuan bunuh diri atau penindasan terhadap kehidupan, termasuk dalam kasus penyakit terminal yang tidak dapat disembuhkan.

Ketika berhadapan dengan keterbatasan dan bahkan kegagalan ilmu kedokteran dalam menghadapi kasuskasus klinis yang semakin problematis dan diagnosis yang suram, Anda dipanggil untuk terbuka pada dimensi transenden dari profesi Anda yang mengungkapkan makna tertinggi dari semua usaha Anda. Marilah kita ingat bahwa hidup itu suci dan milik Allah; karena itu tidak dapat diganggu gugat dan tidak ada yang dapat menganggap dirinya berhak untuk bebas membuangnya (bdk. Donum Vitae, 5; Evangelium Vitae, 29-53). Hidup harus disambut, dilindungi, dihormati dan dilayani sejak permulaan sampai akhir: baik berdasarkan alasan manusiawi maupun iman akan Allah, Sang Pencipta kehidupan, mempersyaratkan semua hal ini. Dalam beberapa kasus, keberatan hati nurani menjadi sebuah keputusan penting jika Anda konsisten dengan “YA

Anda untuk hidup dan pribadi manusia. Profesionalisme Anda, yang harus selalu bertumpu pada cinta kasih Kristiani, akan menjadi pelayanan terbaik yang dapat Anda berikan bagi perlindungan hak asasi manusia yang paling dasar, hak hidup. Ketika Anda tidak lagi dapat memberikan kesembuhan, Anda masih akan mampu menyediakan perawatan dan pemulihan, melalui tindakan-tindakan dan prosedur-prosedur yang memberikan kenyamanan dan pertolongan bagi orang yang sakit.

Tragisnya, dalam konteks perang dan konflik kekerasan, para petugas kesehatan dan fasilitas-fasilitas yang menampung dan membantu orang sakit diserang. Di beberapa tempat, juga, penguasa politik berusaha untuk memanipulasi perawatan medis untuk keuntungan mereka sendiri, sehingga membatasi kebebasan petugas untuk melaksanakan tugas sesuai dengan aturan resmi pelayan medis. Namun melawan mereka yang mengabdikan diri untuk pelayanan warga masyarakat yang menderita tidak melayani kepentingan siapa pun.

5. Pada Hari Orang Sakit Sedunia ke-28 ini, saya memikirkan saudara dan saudari kita di seluruh dunia yang tidak memiliki akses perawatan medis karena hidup dalam kemiskinan. Karena alasan ini, saya mendesak lembaga-lembaga kesehatan dan pemimpin pemimpin pemerintahan di seluruh dunia untuk tidak mengabaikan keadilan sosial karena terlalu sibuk dengan masalah keuangan. Inilah harapan saya bahwa, dengan menggabungkan prinsip solidaritas dan subsidiaritas, berbagai upaya akan dilakukan untuk bekerjasama dalam memastikan bahwa setiap orang memiliki akses terhadap perawatan yang sesuai untuk memelihara dan memulihkan kesehatan mereka. Dari lubuk hati, saya sangat berterima kasih kepada semua sukarelawan yang melayani orang sakit, sering terkendala keterbatasan struktural, sambil merenungkan gambar Kristus, Orang Samaria yang baik

hati, dengan tindakan kasih yang lembut dan kedekatan mereka.


Kepada Santa Perawan Maria, Pelindung Kesehatan orang sakit, saya memercayakan mereka semua yang menanggung beban penyakit, bersama dengan keluarga mereka dan semua pekerja kesehatan. Saya akan mengingat Anda semua dalam doa saya, dan dengan tulus saya memberikan berkat apostolik.


Dari Vatikan, 3 Januari 2020

Peringatan Nama Yesus Yang Tersuci
Fransiskus