Pembinaan Calon Komuni Pertama diadakan setiap hari Minggu Pukul 16.00 di Gereja
Penerimaan Komuni Pertama akan dilaksanakan pada Hari Raya Tubuh Dan Darah Kristus, Minggu 10 Juni 2012 dalam Misa Pagi Pukul 07.30.
Search by Google
PROMOSI
Jumat, 25 Mei 2012
Rabu, 23 Mei 2012
LAPORAN: NONTON BARENG “MARY, MOTHER OF JESUS”
Rabu, 23 Mei 2012
bertempat di Aula Paroki, telah berlangsung acara nonton bareng film
“Mary, Mother of Jesus” di aula paroki. Acara yang dimulai pada
pukul 19.00 ini (setelah Doa Rosario bersama di depan Gua Maria Bunda
Dari Lourdes) diawali dengan menyaksikan foto-foto ziarah di DKB I
Maria Ratu Damai yang kemudian dilanjutkan dengan film utama.
Dihadiri puluhan umat paroki, para suster JMJ serta juga pastor
paroki sambil menikmati makanan kecil yang disiapkan oleh panitia.
Acara berlangsung hingga pukul 22.00.
Foto-foto kegiatan ini
dapat dilihat di sini
Selasa, 22 Mei 2012
LAPORAN: SAFARI PASTOR KE RUKUN SANTO MIKAEL ANDUONOHU
Rukun Santo Mikael
merupakan rukun ketiga dan terakhir di Stasi Anduonohu yang
dikunjungi oleh Pastor Paroki, P. Marthin Solon Pr, dalam rangka
kegiatan Safari Bulan Liturgi dan Bulan Maria. Pertemuan yang
dilaksanakan pada hari Selasa 22 Mei 2012 berlangsung di rumah
keluarga Tikno Sarwoko dan dihadiri sekitar 47 umat. Dibuka tepat
pukul 18.30 oleh bapak Tikno Sarwoko sendiri, pastor kemudian
melanjutkan, seperti dalam pertemuan di Rukun Santa Maria dan Santo
Joseph sebelumnya, dengan dua kegiatan pokok yaitu penjelasan tentang
Tata Aturan Liturgi dan Doa Rosario Bersama.
“Memaknai Tata
Perayaan Ekaristi”, demikian tema Bulan Liturgi Nasional tahun 2012
ini. Demikian disampaikan oleh P. Marthin Solon Pr mengawali
penjelasan tentang tata perayaan Ekaristi. Dan sama seperti acara
safari sebelumnya, pastor kemudian menjelaskan beberapa aturan pokok
mengenai liturgi, baik bagi umat maupun bagi petugas pelayan liturgi
di gereja dan juga di rumah, yang kemudian dilanjutkan dengan acara
tanya jawab tentang liturgi dan juga hal-hal lain yang ingin
ditanyakan. Seorang umat menanyakan tentang hubungan antara orang
hidup dan mati serta soal kerasukan.
Setelah acara tanya
jawab, dan dilanjutkan dengan Doa Rosario Bersama, kegiatan safari
Pastor Paroki ditutup dengan santap malam bersama serta menonton film
tentang kegiatan Ziarah Bulan Maria ke DKB I Santa Maria Ratu Damai.
Foto-foto dapat dilihat di sini
Senin, 21 Mei 2012
PROFIL: STASI DKB I MARIA RATU DAMAI
Stasi Santa Maria
Ratu Damai Daerah Kembangan Baru (DKB) I terletak di Desa Awalo
Kecamatan Buke Kabupaten Konawe Selatan. Berjarak kurang lebih 120 km
dari Kota Kendari (sekitar 30 km dari Andolo, ibukota Kabupaten
Konawe Selatan), stasi ini terdiri dari 20 Kepala Keluarga (83 jiwa).
Adapun susunan
Pengurus Stasi ini:
Ketua Stasi :
Antonius Riyanto
Sekretaris : Gabriel
Taeha, Spd
Bendahara : Lusiana
Siswati
Stasi yang dihuni
oleh para transmigran dari Jawa, memiliki tempat perziarahan yang
luas dan indah, area Jalan Salib serta Gua Maria yang saat ini terus
dikembangkan, sehingga dapat menjadi tujuan bagi umat yang ingin
berziarah, baik kelompok maupun pribadi.
Minggu, 20 Mei 2012
NONTON BARENG DI AULA PAROKI
Pada hari Rabu 23
Mei 2012 akan dilaksanakan pemutaran film tentang BUNDA MARIA di Aula
Paroki. Diharapkan kehadiran umat dalam acara Nonton Bareng ini untuk
semakin meneguhkan iman kita kepada Maria. Acara ini dimulai pada
pukul 18.30 WITA.
LAPORAN: ZIARAH BULAN MARIA 2012 KE STASI DKB I 2012 (HARI KEDUA)
Minggu 20 Mei 2012
yang bertepatan dengan hari Minggu Komunikasi Sosial, acara ziarah
dimulai pada pukul 07.00 pagi dengan Jalan Salib Bersama yang dibagi
dalam kelompok (setiap kelompok jumlah peserta kurang lebih 30
orang). Jalan Salib diawali oleh Refranxa dan OMK, dan kemudian
secara bergelombang setiap 30 menit menyusul kelompok lainnya hingga
umat terbagi dalam lima Jalan Salib Bersama. Jumlah umat Paroki yang
hadir kurang lebih 150-an orang.
Mengikuti Jalan
Salib Bersama sambil mengelilingi area gereja stasi DKB I merupakan
suatu pengalaman yang berharga dan indah, walau cukup melelahkan,
karena setiap perhentian terdiri dari jalan yang menurun dan
menanjak, tetapi kita dapat menikmati rimbunan pepohonan yang hijau
dan suara kercikan air dikejauhan. Antara setiap perhentian, para
peserta Jalan Salib kembali mendaraskan doa rosario, sehingga suasana
terasa makin menenangkan hati.
Seusai keseluruhan
umat melakukan Jalan Salib, perziarahan dalam rangka Bulan Maria 2012
itu ditutup dengan Parayaan Ekaristi meriah yang dipimpin oleh pastor
paroki. Dalam homilinya, pastor menyampaikan bahwa, “Devosi kepada
Maria adalah ciri khas umat katolik. Karena itu, kita harus berbuat
dengan melakukan doa rosario.” Pastor mengharapkan agar “Doa
Rosario bukan hanya teori tetapi praktek yang dilakukan bersama-sama
sebagai pertanda kekatolikan kita.” Pastor juga menyampaikan
tentang tema Hari Komunikasi Sedunia ke 46 dari Paus Benedictus XVI:
Keheningan dan Kata: Jalan Evangelisasi.
Di penghujung
Perayaan Ekaristi, setelah Laporan dari ketua Panitia Samuel
Situmorang, P. Marthin Solon Pr, menyampaikan Laporan Keuangan
pembangunan lingkungan tempat perziarahan Gua Maria Ratu Damai dan
kemudian, dipandu oleh Evie, dilaksanakan lelang atas persembahan
yang telah diberikan oleh umat stasi DKB I untuk pembangunan
selanjutnya tempat perziarahan itu. Sumbangan diberikan dalam bentuk
natura (semen, pasir, batu) walau bagi yang ingin memberikan secara
tunai juga diterima.
Ziarah Bulan Maria
ke Gua Maria Ratu Damai di Stasi DKB I berakhir sekitar pukul 11.30
dan umat berkumpul sambil makan siang, baik bagi yang membawa bekal
sendiri maupun di kantin samping gereja. Foto-foto hari kedua dapat
dilihat di sini
LAPORAN: ZIARAH BULAN MARIA 2012 KE STASI DKB I 2012 (HARI PERTAMA)
Dalam rangka Bulan
Maria 2012, umat se Paroki Santo Fransiskus Xaverius Sadohoa Kendari
melakukan Ziarah ke Gua Maria Ratu Damai di Stasi DKB I mulai hari
Sabtu 19 Mei 2012 hingga Minggu 20 Mei 2012. Ziarah ini dipimpin
sendiri oleh Pastor Paroki, P. Marthin Solon Pr.
Malam Minggu, 19 Mei
2012, Ziarah Bersama ini dibuka dengan Pawai Cahaya (Pawai Lilin)
pada pukul 19.00. Umat yang berkumpul di depan Gereja Stasi, dengan
membawa lilin di tangan, mulai berjalan mengelilingi perhentian demi
perhentian Jalan Salib sambil mendaraskan Doa Rosario. Dipimpin
langsung oleh P. Marthin Solon Pr, perarakan berlangsung dalam hening
sambil menggotong patung Maria. Dan setiba di depan Gua, patung
Maria ditahtahkan di dalam gua sementara umat meletakkan lilin
masing-masing di depan gua dan menyerahkan permohonan-permohonan
pribadi masing-masing agar dengan perantaraan Bunda Maria, apa yang
diharapkan dapat terlaksana dengan baik.
Seusai Pawai Lilin,
sebagian umat santap malam bersama di kantin stasi yang terletak di
samping kanan gereja.
Acara malam itu
kemudian dilanjutkan dengan hiburan di depan panggung yang telah
disiapkan Panitia dan diisi dengan nyanyian, sandiwara dan kemudian
ditutup dengan nonton bareng riwayat perziarahan Sendang Sono.
Sebelumnya, umat yang datang dari stasi dan rukun se paroki,
dibagi-bagi dalam kelompok dan diinapkan di rumah umat yang berada di
sekitar lokasi gereja stasi DKB I tersebut.
Foto-foto malam
pertama dapat dilihat di sini
Rabu, 16 Mei 2012
PERAYAAN YESUS DIANGKAT KE SURGA DI STASI ANDUONOHU
“Kepergian Yesus yang kedua kali
berbeda dengan kepergian Yesus yang pertama di bukit Golgota. Jika
kepergian Yesus yang pertama diliputi suasana duka, kepergian Yesus
yang kedua suasananya penuh sukacita. Ada tiga perintah yang
diberikan oleh Yesus sebelum diangkat ke Surga: “Jangan Gelisah”,
“Tetap Bersatu” dan “Saling Mencintai”” Demikian inti
homili P. Marthin Solon Pr, dalam Perayaan Ekaristi memperingati
Kenaikan Tuhan Yesus pada hari Kamis, 17 Mei 2012 di Gereja Santa
Maria Diangkat Ke Surga Stasi Anduonohu. Perayaan Misa yang dimulai
pada pukul 09.30 berlangsung sederhana dan lancar.
Foto-foto dapat dilihat di sini
LAPORAN: SAFARI PASTOR PAROKI KE RUKUN SANTO JOSEPH ANDUONOHU
Pada hari Rabu, 16 Mei 2012, giliran
Rukun Santo Joseph di Stasi Anduonohu menerima safari P. Marthin
Solon Pr. Diadakan di rumah keluarga Jakobus Pamula di Perumahan
Pelabuhan Samudera Anduonohu, kegiatan dalam rangka Bulan Maria dan
Bulan Liturgi Nasional dibuka pada pukul 18.20 WITA dan dihadiri
sekitar 30-an umat anggota rukun.
Sama seperti safari sebelumnya,
kegiatan ini terdiri dari dua sesi yaitu Penjelasan tentang Liturgi
dan Doa Rosario Bersama. Dalam acara tanya jawab, antara lain
beberapa umat menanyakan tentang pakaian para petugas liturgi dan
juga tentang bulir-bulir kalung rosario.
Seusai kegiatan ini, Pastor bersama
umat Rukun Santo Joseph Anduonohu menikmati santap malam bersama.
Foto-foto dapat dilihat di sini
Senin, 14 Mei 2012
Pesan Bapa Suci Benediktus XVI untuk Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46
Pesan Bapa Suci Benediktus XVI untuk Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46
Keheningan dan Kata: Jalan Evangelisasi
20 Mei 2012
Saudara dan Saudariku yang terkasih,
Menjelang hari Komunikasi Sedunia tahun 2012, saya ingin berbagi dengan anda beberapa permenungan tentang salah satu aspek dari proses komunikasi manusia yang meskipun penting, sering diabaikan, dan kini tampaknya sangat perlu untuk diingat. Ini menyangkut hubungan antara keheningan dan kata: dua aspek komunikasi yang perlu dipertahankan agar tetap berimbang, untuk diterapkan secara bergantian dan diintegrasikan satu sama lain jika ingin mencapai dialog yang otentik dan hubungan kedekatan yang mendalam di antara manusia. Ketika kata dan keheningan terpisah satu dengan yang lain, komunikasi menjadi putus entah karena keterpisahan itu menimbulkan kebingungan atau karena, sebaliknya, menciptakan suasana dingin. Namun apabila mereka saling melengkapi, komunikasi memperoleh nilai dan makna.
Keheningan adalah unsur utuh dari komunikasi; tanpa keheningan, kata yang kaya pesan tak akan ada. Dalam keheningan, kita lebih mampu mendengar dan memahami diri kita sendiri, gagasan-gagasan dapat lahir dan mencapai kedalaman makna. Dalam keheningan, kita memahami dengan lebih jelas apa yang ingin kita katakan, apa yang kita harapkan dari orang lain dan bagaimana mengungkapkan diri. Dengan keheningan, kita membiarkan orang berbicara dan mengungkapkan dirinya; dan kita mencegah diri kita terpatok pada kata-kata dan gagasan kita sendiri tanpa ditelaah secara memadai. Dengan demikian, ruang yang diciptakan untuk saling mendengar dan membangun hubungan manusiawi menjadi lebih mungkin.
Seringkali dalam keheningan, misalnya, kita melihat adanya komunikasi paling otentik antara orang yang sedang jatuh cinta: gerak-gerik, ekspresi wajah dan bahasa tubuh adalah tanda-tanda mereka mengungkapkan dirinya bagi yang lain. Kegembiraan, kecemasan dan penderitaannya dapat dikomunikasikan semuanya dalam keheningan. Sesungguhnya bagi mereka, keheningan merupakan cara mengungkapkan diri yang sangat kuat. Maka keheningan membuka jalan bagi komunikasi yang lebih aktif, yang bila disertai kepekaan dan kemampuan untuk mendengar, ia mampu mewujudkan takaran dan kodrat hubungan yang benar oleh mereka yang terlibat dalamnya. Ketika pesan dan informasi melimpah ruah, keheningan menjadi hakiki untuk membedakan mana yang penting dan mana yang tidak berguna atau sekuder. Permenungan yang lebih mendalam membantu kita menemukan jalinan antara peristiwa-peristiwa yang tampaknya tidak berkaitan, mengevalusasi, menganalisis pesan dan hal ini memungkinkan kita berbagi pendapat yang bijaksana dan relevan, sehingga melahirkan suatu stuktur otentik mengenai pengetahuan yang kita miliki bersama. Agar hal ini terjadi, perlu dikembangkan lingkungan yang sesuai, sejenis ‘ekosistem' yang mempertahankan keseimbangan antara keheningan, kata-kata, gambar dan suara.
Proses komunikasi pada saat ini sebagian besar dipicu oleh pertanyaan pencarian jawaban. Mesin pencari dalam jejaringan sosial telah menjadi titik awal komunikasi bagi banyak orang yang mencari saran, gagasan, informasi dan jawaban. Di zaman kita, internet lebih menjadi sebuah forum untuk pertanyaan dan jawaban. Memang, manusia zaman kini sering diterpa dengan jawaban-jawaban untuk pertanyaan yang tidak pernah mereka ajukan dan kebutuhan yang tidak pernah mereka sadari. Bila kita mengenal dan berfokus pada pertanyaaan-pertanyaan yang sungguh-sungguh penting, maka keheningan adalah suatu modal berharga yang memampukan kita untuk memiliki ketrampilan membedakan secara tepat berhadapan dengan meningkatnya stimulus dan data yang kita terima. Bagaimanapun juga, di tengah kerumitan dan keragaman dunia komunikasi, banyak orang dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan utama tentang keberadaan manusia: siapakah saya? Apa yang dapat saya tahu? Apa yang harus saya lakukan? Apa yang boleh saya harapkan? Hal ini penting untuk memberikan jawaban kepada mereka yang seringkali melontarkan pertanyaan-pertanyaan serupa dan membuka kemungkinan untuk sebuah dialog yang mendalam- melalui sarana kata-kata dan tukar pikiran- tetapi juga melalui panggilan untuk permenungan yang hening; sesuatu yang seringkali lebih berharga ketimbang jawaban yang tergesa-gesa, sekaligus memberikan kemungkinan kepada para pencari jawaban menjangkau kedalaman diri dan membuka diri bagi jalan menuju pengetahuan yang telah diukir Allah dalam sanubari manusia.
Pada akhirnya, pertanyaan-pertanyaan yang senantiasa dilontarkan ini menunjukkan kegelisahan manusia yang tiada hentinya mencari kebenaran- dari yang terpenting hingga yang kurang penting- yang dapat memberikan makna dan harapan bagi kehidupan mereka. Kaum laki-laki dan perempuan tidak boleh merasa puas dengan tukar pikiran dan pengalaman hidup yang dangkal dan meragukan tanpa mempertanyakannya. Kita semua sedang mencari kebenaran dan memendam kerinduan yang sama lebih dari masa yang pernah ada: "ketika manusia berbagi informasi, mereka telah berbagi diri mereka, pandangan mereka tentang dunia, harapan dan gagasan mereka" (Pesan Hari Komunikasi Sedunia tahun 2011).
Kita perlu menaruh perhatian terhadap berbagai jenis website (laman), aplikasi dan jejaring sosial yang dapat membantu manusia zaman ini menemukan waktu untuk permenungan dan pertanyaan sejati sekaligus menciptakan ruang untuk keheningan dan kesempatan untuk berdoa, meditasi, atau syering Sabda Allah. Melalui kalimat-kalimat yang singkat namun padat, seringkali tidak lebih panjang dari sebuah ayat dalam Kitab Suci, sebuah pemikiran yang mendalam dapat dikomunikasikan, asalkan mereka yang terlibat dalam percakapan itu tidak mengabaikan perlunya pertumbuhan hidup batin mereka sendiri. Tidak mengherankan bahwa berbagai tradisi agama yang berbeda menganggap kesendirian dan keheningan sebagai suatu keadaan yang membantu manusia menemukan kembali diri mereka dan kebenaran yang memberikan makna bagi segala hal. Allah dalam wahyu Kitab Suci berbicara juga tanpa kata-kata: ‘seperti yang terungkap oleh Salib Kristus, Allah juga berbicara melalui keheningan. Keheningan Allah, pengalaman berjarak dari Allah yang mahakuasa adalah tahapan yang menentukan dalam perjalanan duniawi Putra Allah, Sabda yang menjelma . . . .keheningan Allah memperkaya kata-kata-Nya yang disampaikan sebelumnya. Dalam masa-masa kegelapan seperti inilah, Dia berbicara melalui rahasia keheningan-Nya" (Verbum Domini,21). Dalam keheningan Salib, kasih Allah dihidupi sedemikian sehingga menjadi sebuah pemberian yang paling utama.
Setelah kematian Kristus, ada keheningan besar di atas bumi dan pada hari Sabtu Suci, ketika sang Raja meninggal ... Allah wafat dalam daging dan membangkitkan mereka yang telah wafat sejak berabad-abad yang lalu" ( bacaan pada Hari Sabtu Suci); suara Allah bergema kembali, dipenuhi kasih bagi umat manusia.
Jika Allah berbicara kepada kita, bahkan dalam keheningan, kita pada gilirannya menemukan dalam keheningan kemungkinan berbicara dengan Allah dan tentang Allah. "kita membutuhkan keheningan untuk kontemplasi yang mengantar kita kepada titik dimana sang Sabda, yaitu Sabda penebusan, lahir. (Homili, Perayaan Ekaristi bersama para anggota Komisi Teologi Internasional, 6 Oktober 2006). Apabila kita berbicara tentang kebesaran Allah, bahasa yang kita pergunakan tidak selalu memadai, dan dengan demikian, kita perlu membuka ruang untuk kontemplasi dalam keheningan. Dari kontemplasi itu, lahirlah dengan segala kekuatan batin, kerinduan yang mendesak akan perutusan, suatu kebutuhan ‘mengkomunikasikan apa yang telah kita lihat dan dengar" sehingga semua orang memperoleh persekutuan dengan Allah. (1 Yoh 1:3). Kontemplasi hening menyelimuti kita di dalam sumber cinta kasih yang menuntun kita bertemu dengan sesama sehingga kita dapat merasakan penderitaan mereka dan menyampaikan kepada mereka terang Kristus, amanat kehidupan dan karunia penyelamatan-Nya yang penuh kasih.
Maka, dalan kontemplasi yang hening, sang Sabda kekal, yang oleh-Nya dunia diciptakan, sungguh-sungguh hadir dan kita menjadi sadar akan rencana penyelamatan Allah yang terpenuhi melalui sejarah kita oleh perkataan dan perbuatan. Seperti yang ditandaskan oleh Konsili Vatikan II kepada kita, wahyu Ilahi digenapi oleh ‘perbuatan dan perkataan' yang mengandung kesatuan di dalamnya: sehingga perbuatan-perbuatan yang dilakukan Allah dalam sejarah keselamatan, mewujud dan menggenapi pengajaran dan kenyataan yang ditandai dengan perkataan; sementara kata-kata itu pada gilirannya menyatakan perbuatan dan mengungkapkan rahasia yang tersembunyi di dalamnya"(Dei Verbum, 2). Rencana penyelamatan ini mencapai puncaknya dalam diri Yesus dari Nazareth, pengantara dan pemenuhan semua wahyu. Ia memperkenalkan diri kepada kita wajah yang benar dari Allah Bapa dan oleh salib-Nya dan kebangkitan-Nya Ia membebaskan kita dari perbudakan dosa dan kematian kepada pembebasan anak-anak Allah. Pertanyaan medasar tentang makna keberadaan manusia menemukan jawabannya dalam misteri Kristus yang mampu membawa damai bagi hati manusia yang gelisah. Pertusan Gereja berasal dari misteri ini dan itulah misteri yang mendorong orang-orang Kristiani menjadi pembawa harapan dan keselamatan, saksi-saksi akan kasihAllah yang menjunjung martabat manusia serta membangun keadilan dan damai.
Kata dan keheningan: belajar berkomunikasi adalah belajar untuk mendengar dan merenung sebagaimana berbicara. Hal ini terutama penting bagi mereka yang terlibat dalam karya evangelisasi: baik keheningan maupun kata adalah unsur hakiki, bagian utuh karya komunikasi Gereja demi pembaruan karya pewartaan Kristus zaman ini. Kepada Bunda Maria, yang dalam keheningannya "mendengarkan Sabda dan menjadikannya mekar" (Doa pribadi di Loreto, 1 September 2007), saya mempercayakan semua karya evangelisasi yang Gereja laksanakan melalui sarana komunikasi sosial.
Vatikan, 24 Januari 2012,
Pesta Santo Fransiskus dari Sales
Paus Benediktus XVI.
Link dari Mirifica
Minggu, 13 Mei 2012
Kamis, 10 Mei 2012
LAPORAN: SAFARI PASTOR PAROKI KE RUKUN SANTA MARIA ANDUONOHU
Dalam rangka Bulan Maria sekaligus
Bulan Liturgi Nasional, Pastor Paroki mengadakan Safari ke rukun dan
stasi SE Paroki Fransiskus Xaverius Sadohoa. Dalam safari pertamanya
di Stasi Anduonohu, Kamis 10 Mei 2012, P. Marthin Solon Pr
mengunjungi Rukun Santa Maria. Pertemuan dilaksanakan di rumah
keluarga Aris Pakadang di BTN Azatata, Anduonohu.
Acara yang dimulai sekitar pukul 18.00
WITA serta dihadiri sekitar 30an umat rukun, terdiri atas dua bagian
utama, yakni penjelasan pastor mengenai LITURGI yang dilanjutkan
dengan DOA ROSARIO bersama umat berlangsung dengan penuh keakraban.
Dalam penjelasan mengenai aturan
liturgi, antara lain disampaikan tentang tugas Lektor, Pemazmur dan
Doa Umat dan juga hal-hal umum tentang puasa sebelum Ekaristi dan
bagaimana dalam hal menyambut Tubuh Kristus. Seusai penjelasan dari
pastor dilanjutkan dengan tanya jawab soal liturgi, Petugas Pembantu
Komuni (PPK) dan juga soal umum.
Acara kemudian dilanjutkan dengan Doa
Rosario Bersama dan setelah usai, Pastor bersama umat Rukun Santa
Maria bersama-sama menikmati santap malam.
Foto-foto dapat dilihat di sini
Selasa, 08 Mei 2012
ZIARAH BULAN MARIA 2012
Akan diadakan ZIARAH dalam rangka Bulan
Maria di GUA MARIA RATU DAMAI DKB 1 AWALO INDAH pada hari Sabtu 19
dan Minggu 20 Mei 2012 dengan jadwal:
Sabtu 19 Mei 2012 pukul 18.30 Pawai
Lilin dilanjutkan dengan Pendalaman Iman
Minggu 20 Mei 2012 pukul 07.00 Jalan
Salib dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi
Diharapkan kehadiran umat se paroki
dalam ziarah ini.
SAFARI KE RUKUN-RUKUN di STASI ANDUONOHU
Dalam rangka Bulan Maria dan Bulan
Liturgi Nasional, maka Pastor Paroki akan mengadakan Safari ke
rukun-rukun di Stasi Anduonohu dan melaksanakan PENDALAMAN IMAN
TENTANG BUNDA MARIA dan LITURGI GEREJA KATOLIK (tanpa perayaan
Ekaristi) dengan jadwal:
Kamis 10 Mei 2012 pukul 18.00 di Rukun
Santa Maria
Rabu 16 Mei 2012 pukul 18.00 di Rukun
Santo Yosep
Selasa 22 Mei 2012 pukul 18.00 di Rukun
Santo Mikael
Diharapkan kehadiran umat masing-masing
rukun dengan membawa Rosario.
KOMUNI PERTAMA
Telah dibuka pendaftaran calon Komuni
Pertama setiap hari kerja dengan membawa fotocopy Surat Baptis Calon
yang terbaru.
Pembinaan Calon Komuni Pertama akan
dimulai pada hari Minggu 13 Mei 2012 pukul 16.00 di Aula Paroki Santo
Fransiskus Xaverius Sadohoa Kendari.
Selasa, 01 Mei 2012
PEMBUKAAN BULAN MARIA 2012
Perarakan Patung Bunda Maria diiringi
pendarasan Doa Rosario, disusul Perayaan Ekaristi yang dilaksanakan
di depan Gua Maria Bunda Dari Lourdes Gereja Santo Fransiskus
Xaverius membuka Bulan Maria Tahun 2012. Perayaan dipimpin langsung
oleh P. Marthin Solon Pr, pada sore pukul 18.00 Selasa 1 Mei 2012
berlangsung dengan sederhana tetapi khidmat. Tatalaksana perayaan
adalah Legio Maria Ratu Para Rasul Kendari.
Dalam homili singkatnya, P. Marthin
Solon Pr meminta umat untuk memikirkan bagaimana kecintaan kita
terhadap doa rosario dan Ekaristi dengan cara membayangkan bilamana
kita menganggap bahwa doa rosario dan Ekaristi yang kita hadiri
sebagai doa rosario dan perayaan Ekaristi TERAKHIR dalam hidup kita.
Dengan berbuat demikian, kita dapat mencintai apa yang mungkin saat
ini kita anggap sebagai kebiasaan yang terkadang membosankan.
Foto-foto perayaan pembukaan Bulan
Maria 2012 dapat dilihat di sini
Langganan:
Postingan (Atom)