Pada
hari kedua, Minggu
26 Mei 2013,
acara dimulai dengan prosesi jalan salib pada pukul 07.00. Kali ini
peserta yang ikut kian bertambah dengan datangnya umat, baik dari
paroki Fransiskus Xaverius maupun umat dari paroki Santo Clemens Mandonga
yang ikut bergabung. Turut hadir beberapa suster dari JMJ yang baru
sempat datang di hari puncak ziarah ini. Prosesi jalan salib diikuti
kurang lebih sekitar 160-an orang yang dibagi-bagi per kelompok
dengan masing-masing kelompok terdiri antara 20 – 30an orang untuk
menciptakan suasana yang lebih tertib sehingga masing-masing dapat
lebih menghayati kisah sengsara Tuhan Yesus. Acara jalan salib ini
selesai sekitar pukul 09.10.
Setelah
sejenak beristirahat, P.
Marthin Solon
Pr
kemudian memimpin Perayaan Ekaristi Minggu yang juga merupakan Hari
Raya TriTunggal MahaKudus
yang dimulai pukul 09.30 tepat. Dalam homilinya, P.
Marthin Solon Pr
menyampaikan bahwa ziarah bulan Maria ini berawal dengan safari dan
pendalaman iman di stasi DKB 1 maka juga ditutup dengan ziarah di
stasi DKB 1. Dalam safarinya, pastor yang ditemani oleh saudara
Petrus dari STIKPAR
Rantepao,
pastor telah mendapatkan banyak kesaksian dari umat tentang betapa
Bunda Maria telah membawa pengaruh yang sangat luar biasa bagi setiap
mereka yang beriman katolik. Bahkan, dalam satu pengalaman yang,
menurut pastor tak terduga, Bunda Maria telah membawa berkat bahkan
sebelum orang tersebut secara resmi bergabung ke dalam gereja. Pastor
juga menyampaikan bahwa kasih tidak bisa dilakukan dengan bertepuk
sebelah tangan karena jika begitu, kasih tidak akan bunyi. Kasih
haruslah diperlihatkan dengan saling mengunjungi, contohnya, bukan
hanya pastor mengunjungi umat tetapi juga sebaliknya. Demikian pula,
kasih Tuhan tidak akan jalan jika hanya Tuhan yang mengunjungi mereka
yang percaya, tetapi juga umat beriman haruslah mengunjungi Tuhan
dengan berdoa kepada-NYA. Ada perbedaan signifikan antara rosario
yang selalu dipakai untuk berdoa dengan rosario yang jarang dipakai.
Begitu juga ada beda antara keluarga yang sering berdoa dengan
keluarga yang jarang atau bahkan tidak pernah berdoa bersama. Karena
kasih dan doa melekat pada setiap orang dan makin banyak kasih dan
doa yang dimilikinya, makin bertambah pula berkat yang akan
diterimanya.
Setelah
Perayaan Ekaristi berakhir dengan doa dan berkat, Evie
Paternus
sebagai ketua panitia kemudian menyampaikan beberapa pengumuman serta
laporan keuangan dan juga mengadakan aksi lelang atas persembahan
yang telah diberikan oleh umat stasi Maria Ratu Damai DKB 1. Antara
lain, ada papiong,
madu, pisang serta hasil bumi lain yang berasal dari kebun umat stasi
sendiri yang sebagian besar adalah petani transmigran dari jawa.
Stasi Maria Ratu Damai DKB 1 saat ini ditempati 29 Kepala Keluarga.
Demikianlah ziarah dalam rangka memperingati Bulan Maria 2013
diakhiri dengan makan siang di kantin yang dikelola umat stasi atau
mereka yang telah membawa sendiri ransum dari rumah masing-masing.
Seluruh kegiatan usai sekitar pukul 13.00.
Foto-foto
kegiatan hari kedua dapat dilihat disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar