Search by Google

PROMOSI

Senin, 27 Mei 2013

ZIARAH KE DKB 1 2013 HARI KEDUA

Pada hari kedua, Minggu 26 Mei 2013, acara dimulai dengan prosesi jalan salib pada pukul 07.00. Kali ini peserta yang ikut kian bertambah dengan datangnya umat, baik dari paroki Fransiskus Xaverius maupun umat dari paroki Santo Clemens Mandonga yang ikut bergabung. Turut hadir beberapa suster dari JMJ yang baru sempat datang di hari puncak ziarah ini. Prosesi jalan salib diikuti kurang lebih sekitar 160-an orang yang dibagi-bagi per kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri antara 20 – 30an orang untuk menciptakan suasana yang lebih tertib sehingga masing-masing dapat lebih menghayati kisah sengsara Tuhan Yesus. Acara jalan salib ini selesai sekitar pukul 09.10.

Setelah sejenak beristirahat, P. Marthin Solon Pr kemudian memimpin Perayaan Ekaristi Minggu yang juga merupakan Hari Raya TriTunggal MahaKudus yang dimulai pukul 09.30 tepat. Dalam homilinya, P. Marthin Solon Pr menyampaikan bahwa ziarah bulan Maria ini berawal dengan safari dan pendalaman iman di stasi DKB 1 maka juga ditutup dengan ziarah di stasi DKB 1. Dalam safarinya, pastor yang ditemani oleh saudara Petrus dari STIKPAR Rantepao, pastor telah mendapatkan banyak kesaksian dari umat tentang betapa Bunda Maria telah membawa pengaruh yang sangat luar biasa bagi setiap mereka yang beriman katolik. Bahkan, dalam satu pengalaman yang, menurut pastor tak terduga, Bunda Maria telah membawa berkat bahkan sebelum orang tersebut secara resmi bergabung ke dalam gereja. Pastor juga menyampaikan bahwa kasih tidak bisa dilakukan dengan bertepuk sebelah tangan karena jika begitu, kasih tidak akan bunyi. Kasih haruslah diperlihatkan dengan saling mengunjungi, contohnya, bukan hanya pastor mengunjungi umat tetapi juga sebaliknya. Demikian pula, kasih Tuhan tidak akan jalan jika hanya Tuhan yang mengunjungi mereka yang percaya, tetapi juga umat beriman haruslah mengunjungi Tuhan dengan berdoa kepada-NYA. Ada perbedaan signifikan antara rosario yang selalu dipakai untuk berdoa dengan rosario yang jarang dipakai. Begitu juga ada beda antara keluarga yang sering berdoa dengan keluarga yang jarang atau bahkan tidak pernah berdoa bersama. Karena kasih dan doa melekat pada setiap orang dan makin banyak kasih dan doa yang dimilikinya, makin bertambah pula berkat yang akan diterimanya.

Setelah Perayaan Ekaristi berakhir dengan doa dan berkat, Evie Paternus sebagai ketua panitia kemudian menyampaikan beberapa pengumuman serta laporan keuangan dan juga mengadakan aksi lelang atas persembahan yang telah diberikan oleh umat stasi Maria Ratu Damai DKB 1. Antara lain, ada papiong, madu, pisang serta hasil bumi lain yang berasal dari kebun umat stasi sendiri yang sebagian besar adalah petani transmigran dari jawa. Stasi Maria Ratu Damai DKB 1 saat ini ditempati 29 Kepala Keluarga. Demikianlah ziarah dalam rangka memperingati Bulan Maria 2013 diakhiri dengan makan siang di kantin yang dikelola umat stasi atau mereka yang telah membawa sendiri ransum dari rumah masing-masing. Seluruh kegiatan usai sekitar pukul 13.00.


Foto-foto kegiatan hari kedua dapat dilihat disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar