Meriah dan
bercahaya. Begitulah suasana perayaan Malam Paskah 2013 pada hari
Sabtu 30 Maret di Gereja Paroki Santo Fransiskus Xaverius Sadohoa
Kendari. Umat memenuhi gereja dengan dominasi mengenakan pakaian
berwarna putih. Perayaan sendiri dilaksanakan dalam nuansa tradisi
Sulawesi Utara dimana para petugas mengenakan pakaian tradisional
Manado serta juga lagu-lagu dari daerah sulawesi utara. Perayaan
Ekaristi dipimpin oleh pastor paroki, P. Marthin Solon Pr, dimulai
pada pukul 19.00 dengan upacara cahaya sebagai lambang Kristus Cahaya
Dunia telah bangkit. Saat itu semua lampu-lampu dipadamkan dan di
tangan umat masing-masing lilin sebagai cahaya harapan yang telah
menyala sementara lilin Paskah diarak ke altar. Suasana hening dalam
nuansa doa dan harapan sambil antifon pujian Paskah dilantunkan.
Setelah itu
menyusul Liturgi Sabda. Dalam homilinya, P. Marthin Solon Pr
menyampaikan kepada umat bahwa “Memuji Allah ada dalam budaya apa
saja karena Allah mengerjakan keselamatan untuk seluruh bangsa maka
Allah pun menghendaki kita mengerjakan keselamatan kita dan dunia
karena siapa yang berhenti mengerjakan peran keselamatan akan hanya
bermain peran saja.” Setelah homili, dilanjutkan dengan Liturgi
Baptis, dengan pastor melaksanakan pemberkatan air baptis dan air
suci lalu dilaksanakan pembaharuan janji baptis dan peneguhan iman.
Setelah itu, lilin-lilin di tangan umat kembali dinyalakan dan pastor
berkeliling memerciki umat sebagai tanda pembaharuan iman.
Kemudian
memasuki Liturgi Ekaristi disusul dengan penerimaan komuni kepada
semua umat yang telah menerima komuni pertama. Sebelum upacara
ditutup dengan berkat dan pengutusan, Evie Paternus, ketua panitia
pelaksana pekan suci, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah terlibat dalam pelaksanaan perayaan ini sehingga semua
dapat berlangsung dengan baik dan lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar