Seruan
Pastoral KWI menyambut PILKADA serentak 2017
Menyambut
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2017, Konferensi
Waligereja Indonesia (KWI) mengeluarkan seruan kepada umat Katolik
untuk memilih dengan cerdas dan bertanggung jawab serta memilih calon
pemimpin yang bijak, menghayati nilai-nilai agamanya dengan baik dan
benar, peduli terhadap sesama, berpihak terhadap rakyat kecil, cinta
damai dan anti-kekerasan, serta peduli pada pelestarian lingkungan
hidup.
Seruan
tersebut disampaikan dalam konferensi pers pada 10 November 2016 di
kantor Konferensi Waligereja Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat,
menutup Sidang Tahunan KWI yang berlangsung 31 Oktober hingga 10
November 2016.
Berikut
ini seruan para uskup selengkapnya:
PILKADA
YANG BERMARTABAT SEBAGAI PERWUJUDAN KEBAIKAN BERSAMA
Saudara-saudari
yang terkasih,
Bangsa
kita akan menyelenggarakan Pilkada serentak untuk kedua kalinya.
Jumlah daerah yang akan melaksanakan Pilkada adalah 7 (tujuh)
provinsi, 18 (delapan belas) kota, dan 76 (tujuh puluh enam)
Kabupaten yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Tahapan penting
yang harus kita ketahui adalah masa kampanye tanggal 26 Oktober –
11 Februari 2017, masa tenang tanggal 12-14 Februari. Waktu
pemungutan dan penghitungan suara dilaksanakan tanggal 15 Februari.
Masa rekapitulasi suara adalah tanggal 16-27 Februari dan saat
penetapan calon terpilih tanpa sengketa adalah 8-10 Maret.
Melalui
Pilkada kita memilih pemimpin daerah yang akan menduduki jabatan
hingga lima tahun ke depan. Marilah kita jadikan Pilkada sebagai
sarana dan kesempatan untuk memperkokoh bangunan demokrasi dan upaya
nyata mewujudkan kebaikan bersama. Sikap ini dianjurkan oleh ajaran
Gereja: “Hendaknya semua warga negara menyadari hak maupun
kewajibannya untuk secara bebas menggunakan hak suara mereka guna
meningkatkan kesejahteraan umum” (Gaudium et Spes 75). Oleh karena
itu, kita harus berpartisipasi dalam Pilkada dengan penuh
tanggungjawab berpegang pada nilai-nilai kristiani dan suara hati.
Saudara-saudari
yang terkasih,
Selain
berharap, kita juga terpanggil untuk ikut bertanggungjawab agar
Pilkada berjalan dengan bermartabat dan berkualitas. Sebagai bentuk
dukungan dan partisipasi yang optimal terhadap Pilkada, kita perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Ikutlah
mengawal proses Pilkada
Bersama
warga masyarakat kita mengawal Pilkada agar berjalan dengan damai dan
sesuai dengan amanat undang-undang. Hal penting dalam proses Pilkada
yang perlu dikawal adalah tersedianya fasilitas yang memadai bagi
berlangsungnya hubungan pengenalan secara timbal balik antara calon
dengan pemilih dan kepastian bagi setiap warga negara untuk
menggunakan hak memilih secara Luber (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia)
dan Jurdil (Jujur, Adil).
Proses
Pilkada yang damai menjadi syarat penting yang harus dikawal semua
pihak. Jangan sampai terjadi kekerasan dalam bentuk apapun, baik
secara terbuka maupun terselubung. Apabila kekerasan terjadi, damai
dan rasa aman tidak akan mudah dipulih-kan. Kita perlu waspada
terhadap berbagai upaya untuk memecah belah dalam proses Pilkada.
Kedamaian dan persatuan tidak boleh dikorbankan demi target politik
tertentu dalam Pilkada.
Mengantisipasi
munculnya masalah dan ancaman
Hal-hal
yang berpotensi menimbulkan masalah dan harus diantisipasi adalah:
pertama, siasat politik yang tidak sehat atau menghalalkan segala
cara demi meraih kekuasaan. Kedua, kemampuan dan integritas
penyelenggara Pilkada (KPU dan PANWASLU).
Proses
Pemilu terdahulu memberi bukti ada penyelenggara Pemilu yang
tersangkut masalah dan membuat masalah karena tidak netral bahkan
ikut memanipulasi suara. Pelanggaran yang berpotensi menimbulkan
masalah harus diantisipasi bersama dan harus ada penegakkan hukum
yang adil dan efektif untuk memberi jaminan terselenggaranya Pilkada
yang berkualitas dan bermartabat.
Apabila
Pilkada telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan undang-undang,
hendaknya kita rela menerima hasilnya dan siap memberikan dukungan
untuk menjadi pemimpin bagi seluruh warga masyarakat. Segala
perbedaan pendapat dan pilihan politik, hendaknya berhenti saat
kepala daerah hasil Pilkada dilantik.
Pilihlah
dengan cerdas dan bertanggungjawab
Gereja
hendaknya mendorong umat untuk menggunakan hak dengan berpartisipasi
dalam Pilkada dan memastikan tidak membawa lembaga Gereja masuk ke
dalam politik praktis. Setiap warga negara yang telah memiliki hak
suara harus ikut terlibat menentukan dan memilih siapa yang akan
menjadi pemimpin daerah melalui mekanisme yang telah ditentukan oleh
peraturan dan undang-undang yang berlaku.
Ikut
memilih dalam Pilkada merupakan hak dan panggilan sebagai warga
negara. Dengan ikut memi-lih berarti kita ambil bagian dalam
menentukan arah perjalanan dan kelangsungan kehidupan daerahnya. Oleh
karena itu, penting disadari bahwa pemilih tidak saja memberikan
suara, me-lainkan menentukan pilihan dengan cerdas, bertanggungjawab,
dan sesuai dengan suara hati. Kita yang punya hak suara janganlah
Golput!
Pahamilah
kriteria pilihan dan kiat dalam memilih dengan tepat
Para
calon pemimpin daerah yang akan kita pilih harus dipastikan orang
bijak, yang menghayati nilai-nilai agamanya dengan baik dan benar,
peduli terhadap sesama, berpihak kepada rakyat kecil, cinta damai dan
anti kekerasan serta peduli pada pelestarian lingkungan hidup. Calon
pemimpin daerah yang jelas-jelas berwawasan sempit, cenderung
mementingkan kelompok, terindikasi bermental koruptif dan
menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kedudukan jangan dipilih.
Hati-hatilah
supaya kita tidak terjebak dan ikut dalam politik uang yang dilakukan
calon untuk mendapatkan dukungan suara. Penting untuk kita ingat
bahwa politik uang bertentangan dengan ajaran Kristiani dan merusak
asas-asas demokrasi.
Berdoalah
untuk pelaksanaan Pilkada
Marilah
kita mengiringi proses pelaksanaan Pilkada dengan doa. Kita memohon
berkat Tuhan agar Pilkada berlangsung dengan damai dan menghasilkan
pemimpin daerah yang berintegritas serta mau berjuang keras
memperhatikan rakyat demi terwujudnya kesejahteraan umum.
Jakarta,
10 November 2016
KONFERENSI
WALIGEREJA INDONESIA
Mgr.
Ignatius Suharyo Mgr. Antonius S. Bunjamin OSC
Ketua Sekretaris Jenderal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar