Search by Google

PROMOSI

Jumat, 28 November 2014

LAPORAN: RAPAT PANITIA PESTA PELINDUNG DAN ULANG TAHUN KE 48

Jumat, 28 November 2014 pada pukul 19.00 telah berlangsung Rapat Panitia Ulang Tahun ke 48 dan Pesta Pelindung Paroki Santo Fransiskus Xaverius Sadohoa, Kendari. Rapat diadakan di Aula Lantai 1 dan dipimpin oleh Pak Alfons Mandeno serta dihadiri oleh P. Herman Siamba' Panggalo Pr, Pastor Paroki dan juga anggota kepanitiaan Panitia Ulang Tahun ke 48 dan Pesta Pelindung Paroki yang kali ini dilaksanakan langsung Dewan Pastoral Paroki.

Rapat dibuka dengan doa oleh Pak Recky Bobby Widjaja. Rapat membicarakan  rencana pembiayaan masing-masing seksi antara lain dari Seksi Liturgi, Dekorasi, Konsumsi, Keamanan, Acara dan lain-lain berlangsung secara ringkas hingga pukul 20.30 dan ditutup dengan doa dan berkat oleh Pastor Paroki. Gambar dapat dilihat di sini.

Rabu, 26 November 2014

Pesan Natal bersama KWI – PGI Tahun 2014: Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga

Mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu” (Luk 2:16)

Dalam perayaan Natal tahun ini, kami mengajak seluruh umat Kristiani untuk menyadari kehadiran Allah di dalam keluarga dan bagaimana keluarga berperan penting dalam sejarah keselamatan. Putera Allah menjadi manusia. Dialah Sang Imanuel; Tuhan menyertai kita. Ia hadir di dunia dan terlahir sebagai Yesus dalam keluarga yang dibangun oleh pasangan saleh Maria dan Yusuf.

Melalui keluarga kudus tersebut, Allah mengutus Putera Tunggal-Nya ke dalam dunia yang begitu dikasihiNya. Ia datang semata-mata untuk menyelamatkan manusia dari kekuasaan dosa. Setiap orang yang percaya kepadaNya tidak akan binasa, tetapi akan memperoleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16-17).

Natal: Kelahiran Putera Allah dalam Keluarga

Kelahiran Yesus menguduskan keluarga Maria dan Yusuf dan menjadikannya sumber sukacita yang mengantar orang berjumpa dengan Allah. Gembala datang bergegas menjumpai keluarga Maria, Yusuf, dan Yesus yang terbaring dalam palungan. Perjumpaan itu menyebabkan mereka pulang sebagai kawanan yang memuliakan Allah (Luk 2: 20). Orang-orang Majus dari Timur sampai pada Yesus dengan bimbingan bintang, tetapi pulang dengan jalan yang ditunjukkan Allah dalam mimpi (Mat 2: 12). Perjumpaan dengan Yesus menyebabkan orientasi hidup para gembala dan Majus berubah. Mereka kini memuji Allah dan mengikuti jalan-Nya.

Natal merupakan sukacita bagi keluarga karena Sumber Sukacita memilih hadir di dunia melalui keluarga. Sang Putera Allah menerima dan menjalani kehidupan seorang manusia dalam suatu keluarga. Melalui keluarga itu pula, Ia tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang taat pada Allah sampai mati di kayu salib. Di situlah Allah yang selalu beserta kita turut merasakan kelemahan-kelemahan kita dan kepahitan akibat dosa walaupun ia tidak berdosa (bdk. Ibr. 4:15).

Keluarga sebagai Tanda Kehadiran Allah

Allah telah mempersatukan suami-istri dalam ikatan perkawinan untuk membangun keluarga kudus. Mereka dipanggil untuk menjadi tanda kehadiran Allah bagi satu sama lain dalam ikatan setia dan bagi anak-anaknya dalam hubungan kasih. Keluarga mereka pun menjadi tanda kehadiran Allah bagi sesama. Berkat perkawinan Kristen, Yesus, yang dahulu hadir dalam keluarga Maria dan Yusuf, kini hadir juga dalam keluarga kita masing-masing. Allah yang bertahta di surga tetap hadir dalam keluarga dan menyertai para orangtua dan anak-anak sepanjang hidup.

Dalam keluarga, sebaiknya Firman Tuhan dibacakan dan doa diajarkan. Sebagai tanggapan atas Firman-Nya, seluruh anggota keluarga bersama-sama menyampaikan doa kepada Allah, baik yang berupa pujian, ucapan syukur, tobat, maupun permohonan. Dengan demikian, keluarga bukan hanya menjadi rumah pendidikan, tetapi juga sekolah doa dan iman bagi anak-anak.

Dalam Perjanjian Lama kita melihat bagaimana Allah yang tinggal di surga hadir dalam dunia manusia. Kita juga mengetahui bahwa lokasi yang dipergunakan untuk beribadah disebut tempat kudus karena Allah pernah hadir dan menyatakan diri di tempat itu untuk menjumpai manusia. Karena Sang Imanuel lahir dalam suatu keluarga, keluarga pun menjadi tempat suci. Di situlah Allah hadir. Keluarga menjadi ”bait suci”, yaitu tempat pertemuan manusia dengan Allah.

Tantangan Keluarga Masa Kini

Perubahan cepat dan perkembangan dahsyat dalam berbagai bidang bukan hanya memberi manfaat, tetapi juga membawa akibat buruk pada kehidupan keluarga. Kita jumpai banyak masalah keluarga yang masih perlu diselesaikan, seperti kemiskinan, pendidikan anak, kesehatan, rumah yang layak, kekerasan dalam rumah tangga, ketagihan pada minuman dan obat-obatan terlarang, serta penggunaan alat komunikasi yang tidak bijaksana. Apalagi ada produk hukum dan praktek bisnis yang tidak mendukung kehidupan seperti pengguguran, pelacuran, dan perdagangan manusia. Permasalahan-permasalahan tersebut mudah menyebabkan konflik dalam keluarga. Sementara itu, banyak orang cenderung mencari selamat sendiri; makin mudah menjadi egois dan individualis.

Dalam keadaan tersebut, keluhuran dan kekudusan keluarga mendapat tantangan serius. Nilai-nilai luhur yang mengekspresikan hubungan cinta kasih, kesetiaan, dan tanggung jawab bisa luntur. Saat-saat kudus untuk beribadat dan merenungkan Sabda Allah mungkin pudar. Kehadiran Allah bisa jadi sulit dirasakan. Waktu-waktu bersama untuk makan, berbicara, dan berekreasipun menjadi langka. Pada saat itu, sukacita keluarga yang menjadi dasar bagi perkembangan pribadi, kehidupan menggereja, dan bermasyarakat tak mudah dialami lagi.

Natal: Undangan Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga

Natal adalah saat yang mengingatkan kita akan kehadiran Allah melalui Yesus dalam keluarga. Natal adalah kesempatan untuk memahami betapa luhurnya keluarga dan bernilai- nya hidup sebagai keluarga karena di situlah Tuhan yang dicari dan dipuji hadir. Keluarga sepatutnya menjadi bait suci di mana kesalahan diampuni dan luka-luka disembuhkan.

Natal menyadarkan kita akan kekudusan keluarga. Keluarga sepantasnya menjadi tempat di mana orang saling menguduskan dengan cara mendekatkan diri pada Tuhan dan saling mengasihi dengan cara peduli satu sama lain. Para anggotanya hendaknya saling mengajar dengan cara berbagi pengetahuan dan pengalaman yang menyelamatkan. Mereka sepatutnya saling menggembalakan dengan memberi teladan yang baik, benar, dan santun.

Natal mendorong kita untuk meneruskan sukacita keluarga sebagai rumah bagi setiap orang yang sehati-sejiwa berjalan menuju Allah, saling berbagi satu sama lain hingga mereka pun mengalami kesejahteraan lahir dan batin. Natal mengundang keluarga kita untuk menjadi oase yang menyejukkan, di mana Sang Juru Selamat lahir. Di situlah sepantasnya para anggota keluarga bertemu dengan Tuhan yang bersabda: ”Datanglah kepadaKu, kamu yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Mat 11: 29) Dalam keluarga di mana Yesus hadir, yang letih disegarkan, yang lemah dikuatkan, yang sedih mendapat penghiburan, dan yang putus asa diberi harapan.

Kami bersyukur atas perjuangan banyak orang untuk membangun keluarga Kristiani sejati, di mana Allah dijumpai. Kami berdoa bagi keluarga yang mengalami kesulitan supaya diberi kekuatan untuk membuka diri agar Yesus pun lahir dan hadir dalam keluarga mereka.

Marilah kita menghadirkan Allah dan menjadikan keluarga kita sebagai tempat layak untuk kelahiran Sang Juru Selamat. Di situlah keluarga kita menjadi rahmat dan berkat bagi setiap orang; kabar sukacita bagi dunia.

SELAMAT NATAL 2014 DAN TAHUN BARU 2015

Jakarta, …November 2014

Atas nama 

Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia,

Pdt. Dr. Andreas A. Yewangoe
Ketua Umum

Pdt. Gomar Gultom
Sekretaris Umum

Konferensi Waligereja Indonesia

Mgr. Ignatius Suharyo
K e t u a

Mgr. Johannes Pujasumarta
Sekretaris Jenderal

Minggu, 09 November 2014

PANITIA PESTA PELINDUNG & ULANG TAHUN KE 48, NATAL & TAHUN BARU 2015

Ketua             : Bpk. Alfons Anwar Mandeno
Sekretaris     : Ibu Oktafiana Suroso
Bendahara   : Ibu Antonia Charlex

Seksi-Seksi:

Seksi Lomba:
Bpk. Guido Ido (Koordinator)
Sr. Maria Gonzalves JMJ
Sr. Gia Sinta JMJ
Bpk. Bartolomeus
Bpk. Juvenalis

Seksi Liturgi:
Sdri. Evelyn Paternus (Koordinator)
Fr. Vincensius Kehy KHK
Sr. Christin Yolasb JMJ
Sr. Christin Mislina JMJ
Ibu Susanawati
Sdri. Alma Wilda
Sdr. Leonardus Dakus

Seksi Koor:
Bpk. L. Anasara (Koordinator)
Sdri. Oudri Shantika
Ibu Patricia Wiwiek

Seksi Dekorasi:
Sr. Dorothea Sundah JMJ (Koordinator)
Ibu Christina Haryono
Ibu Yasinta Vivi
Ibu Silvia Anton Lay
Ibu Ontji Sudrajat
Ibu Veronika Wahyudi
Ibu Dina Ada’
Ibu Agnes Besse
Ibu Yulianti Bartolomeus
Ibu Veronika Handayani
Ibu Roswita Yohanes
Bpk. Samuel Lapabane
Bpk. Urbanus Urun
Sdr. Rainaldus Alfredy

Seksi Kandang Natal:
Rukun Santo Yohanes Pembaptis (Koordinator Ketua Rukun)

Seksi Dokumentasi:
Bpk. Tonny Sutedja (Koordinator)
Bpk. Jimmy Alam

Seksi Perlengkapan:
Recky Bobby Widjaja (Koordinator)
Bpk. Robertus Rupang
Bpk. Petrus Olelejab
Bpk. Rudolf Bura
Bpk. Bernadus Suroso
Bpk. Silvianus Filemon
Bpk. Gregorius Dakus

Seksi TaTib:
Bpk. Tikno Sarwoko (Koordinator)
Bpk. Robert Djohar
Bapak/Ibu Frans Pandean
Bapak/Ibu Budi Utomo
Bapak/Ibu Mario Rumate
Bapak/Ibu Emanuel Nasus
Bapak/Ibu Samuel Situmorang
Bapak/Ibu Matheus Aris Pakadang

Seksi Sound System:
Bpk. Petrus Wahyudi (Koordinator)
Bpk. Eko
Bpk. Gusti

Seksi Usaha / Dana:
Bpk. Jeffry Leonardy (Koordinator)
Ibu Crista Cenny
Ibu Lily Hariadi
Ibu Brigitta Barry
Ibu Maria Nelly
Ibu Kristina Decky
Ibu Veronica Liong
Ibu Greis Putrahmat

Seksi Konsumsi:
Ibu Rosa Pananungan (Koordinator)
Ibu Adolfina Tangke
Ibu Aldegonda Nikolaus
Ibu Agustina Sado
Ibu Rosalina Renyaan
Ibu Florensia Toang
Ibu Sientje Titi Kaunang
Ibu Ani Stefani
Ibu Maria Juniran
Ibu Maria Bidan Saniba
Ibu Naomi Novianus
Ibu Bertha
Ibu Agustina Goris

Seksi Parkir:
Bpk. Sebastianus Van Romy (Koordinator)
Sdr. Paskalis Leu
Sdr. Sonny Anasara
Sdr. Uttu Servasius

Seksi Keamanan:
Bpk. Ferry Lontana (Koordinator)
Bpk. Tandibayang
Bpk. Sakti Tangke Tondok

Seksi Kebersihan:
Rukun Santa Monika (sebelum perayaan HUT Paroki)
Rukun Regna Rosari (setelah perayaan HUT Paroki)
Rukun Yohanes Pembaptis (sebelum perayaan malam Natal)
Rukun Santo Stefanus & Rukun Santo Yoseph (setelah perayaan malam Natal)
Refranxa & Sekami (setelah perayaan Natal pagi)

OMK (sebelum dan sesudah Misa Tutup/Buka Tahun 2015)

JADWAL KEGIATAN PESTA PELINDUNG DAN ULANG TAHUN KE 48 PAROKI SANTO FRANSISKUS XAVERIUS

Berikut jadwal yang akan diadakan dalam rangka memperingati Pesta Pelindung Santo Fransiskus Xaverius sekaligus ulang tahun ke 48 (3 Desember 1966 – 3 Desember 2014) yang akan diselenggarakan:

Minggu, 16 November 2014
05.30: Jalan Santai diiringi Drum Band SMP Frater Kendari dari Gereja – SMP Frater semua umat
Lokasi: SMP FRATER KENDARI
06.30: Pembukaan dan Senam Bersama untuk semua umat
07.00: Ular Pakai Sarung untuk 15 tahun ke atas / 10 orang per kelompok
07.30: Futsal Wanita (babak penyisihan) untuk 13 tahun ke atas / 3 orang per kelompok
07.30: Estafet Air untuk usia 6 – 9 tahun / 5 orang per kelompok
08.00: Lari Kempit Paralon/Bambu untuk Dewasa / 5 orang per kelompok
09.00: Bakiak Keluarga untuk 10 tahun ke atas / 4 orang per kelompok
10.30: Lomba Lari Kardus untuk 10 – 12 tahun / 3 orang per kelompok

Rabu, 19 November 2014 di Aula Gereja dan Gereja
19.00: Lomba Lektor untuk 10 – 15 tahun
19.00: Lomba Mazmur untuk 10 – 15 tahun
20.00: Lomba Organis untuk 10 – 20 tahun
20.00: Lomba Dirigen untuk 10 – 20 tahun

Minggu, 23 November 2014 di Aula Gereja
09.00: Lomba Melukis Cat Air untuk 10 – 12 tahun
10.00: Lomba Mewarnai Gambar untuk 6 – 9 tahun

Minggu 23 Nopember 2014 di SMP Frater
16.00: Futsal Wanita (babak Final) untuk 13 tahun ke atas / 6 orang per kelompok
16.00: Lari Kempit Pipa Estafet untuk Dewasa / 4 orang per kelompok
17.00: Jepret Gelas Aqua untuk 6 – 9 tahun

Rabu, 26 November 2014 di Aula Gereja
18.00: Paroki Mencari Bakat untuk semua usia

Jumat 28 Nopember 2014 di SMP Frater
16.00: Mix Volly (babak Penyisihan) untuk Dewasa / 6 orang per kelompok

Minggu, 30 Nopember 2014 di SMP Frater
16.00: Lempar Pimpong untuk 13 tahun ke atas / 3 orang per kelompok
16.00: Mix Volly (babak Final) untuk Dewasa / 6 orang per kelompok

Selasa, 2 Desember 2014 di Aula Gereja
18.30: Malam Keakraban untuk semua umat

Rabu, 3 Desember 2014 di Gereja

18.30: Misa Meriah Pesta Pelindung & Ulang Tahun ke 50 Paroki

PEMUTARAN FILM SANTA BERNADETTE

Santa Bernadette, lahir sebagai Marie-Bernarde Soubirous (lahir 7 Januari 1844 – meninggal 16 April 1879 pada umur 35 tahun) adalah anak perempuan dari kota Lourdes di Perancis selatan. Nama Occitan sebenarnya adalah Maria Bernada Soubirous, atau Bernadeta (Bernada kecil). Setelah kematiannya, jenazah Bernadette tidak membusuk, dan makamnya di Lourdes menjadi pusat peziarahan, menarik perhatian jutaan umat Katolik setiap tahun. Pada tanggal 8 Desember 1933, ia dikanonisasikan sebagai santa oleh Gereja Katolik Roma.

Demikianlah kisah dalam film yang telah diputar untuk umat dalam rangka pencarian dana untuk pembangunan Gereja Stasi Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga Anduonou Kendari pada hari Minggu 9 Nopember 2014 mulai pukul 16.30 hingga selesai, sekitar pukul 22.00. Foto-foto dapat dilihat di sini.